Bali, Beritasatu.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali fokus mendorong ekspor komoditas pertanian untuk mengantisipasi lesunya sektor pariwisata di Pulau Dewata akibat dampak pandemi Covid-19.
Menurut Gubernur Bali, Wayan Koster, pihaknya berupaya mendorong peningkatan produksi dan ekspor komoditas pertanian di Bali selama pandemi Covid-19. Beberapa komoditas pertanian yang didorong peningkatan ekspornya antara lain kakao, buah naga, salak dan manggis.
Wayan Koster menjelaskan, keempat komoditas pertanian asal Balo tersebut diminati sejumlah negara. Dalam hal ini, kakao diekspor ke Jepang, buah naga ke Tiongkok, serta buah salak dan manggis ke beberapa negara Eropa.
Namun Wayan Koster mengakui ada kendala pada distribusi akibat layanan transportasi khususnya penerbangan yang terganggu akibat dampak pandemi Covid-19.
“Saat ini produk pertanian Bali, ekspornya mulai tumbuh dengan baik. Kami mohon dukungan transportasi darat dan udara, terutama sekali karena akibat pandemi ini penerbangan terganggu sehingga ekspornya turun. Kami mohon bapak menteri semua memberi perhatian serius,” ujar Wayan Koster, disela-sela Rapat Koordinasi Tingkat Menteri (RKTM), di Hotel Sofitel Nusa Dua, Bali, Jumat (21/8/2020).
Wayan Koster menyambut baik pelaksanaan RKTM di Bali, karena dinilai menjadi bagian dari pemulihan perekonomian terutama sektor pariwisata yang menjadi andalan Pulau Dewata.
Dia berharap, seiring dengan dibukanya kembali Bali untuk wisatawan domestik, sektor pariwisata di Pulau Dewata kembali bangkit dan berbagai aktivitas perekonomian yang terkait dengan kepariwisataan bisa segera pulih.
"Sekarang belum bisa berharap banyak dari wisatawan mancanegara, makanya kami mulai dari wisatawan domestik. Harapan kami, ini bisa menghidupkan perekonomian rakyat yang terkait dengan aktivitas kepariwisataan, misalnya industri kerajinan, kuliner, dan penginapan," ujar Wayan Koster.
Sebagai informasi, RKTM lintas kementerian ini diadakan secara tertutup dihadiri secara fisik oleh sembilan Menteri, yakni Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Menteri Pertanian, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala BRIN, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Koperasi dan UKM, dan Wakil Menteri BUMN I.
Selain itu, turut hadir pula lima menteri melalui sambungan konferensi daring, yaitu Menteri Keuangan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Menteri Perhubungan, dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: Suara Pembaruan