Bandung, Beritasatu.com – PT Bank Pembangunan Jabar dan Banten Tbk (Bank BJB) mendorong pertumbuhan kredit di segmen komersial dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) dengan tingkat risiko yang terkelola dengan baik.
"Bank BJB berupaya memberi kontribusi untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Caranya mengoptimalkan penyaluran kredit terutama kredit produktif di segmen komersial dan UMKM sehingga roda perekonomian dapat kembali berputar, tentunya dengan penerapan protokol kesehatan," kata Pemimpin Divisi Corporate Secretary PT Bank Pembangunan Jabar dan Banten Tbk Widi Hartoto usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) secara virtual di Bandung, Selasa (1/9/2020).
Bank BJB pernah menyatakan, sampai akhir tahun 2020 perseroan menargetkan kredit tumbuh konservatif di kisaran 4-5 persen secara yoy. Angka ini direvisi dari target awal tumbuh 8-9 persen akibat pandemi Covid-19.
Dia menjelaskan, situasi pandemi Covid-19 berdampak terhadap perekonomian nasional. Namun Bank BJB dapat merespons kondisi tersebut dengan baik yang tercermin dari penyaluran kredit Rp 85,8 triliun di semester I-2020 atau tumbuh 9,8 persen (year on year/y-o-y) dibanding periode yang sama 2019.
Sementara laba bersih pada semester I-2020 tercatat sebesar Rp 808 miliar.
Sementara RUPSLB juga menyetujui mengangkat Nancy Adistyasari untuk mengisi jabatan sebagai direktur komersial dan UMKM. Nancy lama berkarir di Bank Mandiri, dengan jabatan terakhir Senior Vice President Commercial Banking Bank Mandiri.
Mengenai proses uji tuntas penggabungan usaha Bank Banten, dia mengatakan, dalam RUPSLB disampaikan bahwa saat ini prosesnya belum selesai. Uji tuntas dilaksanakan dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan mengutamakan kepentingan seluruh stakeholders.
Sumber: BeritaSatu.com