Jakarta, Beritasatu.com - Ditopang aksi borong terhadap saham-saham unggulan atau blue chip, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan hari ini, kembali menyentuh level psikologis 5.000.
Dibuka di level 4.804,644, IHSG langsung merosot ke zona merah bahkan sempat menyentuh level terendah di 4.754,799. Namun menjelang penutupan sesi I perdagangan, IHSG perlahan berbalik arah bahkan menyentuh zona hijau.
Aksi borong terhadap saham-saham unggulan, terutama di sektor perbankan yang selama beberapa hari terakhir mengalami tekanan jual oleh investor asing, membuat IHSG akhirnya ditutup menguat 125,251 poin atau 2,56% ke level 5.016,712.
Pada perdagangan Kamis (10/9/2020), IHSG sempat drop hingga 5,01% bahkan perdagangan saham kemudian dihentikan otoritas BEI, akibat aksi jual besar-besaran yang dilakukan investor merespons kebijakan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang menyebutkan akan menerapkan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total.
Namun pada perdagangan hari ini, investor terutama domestik mulai kembali melakukan aksi beli, sehingga IHSG berbalik arah ke zona hijau.
Data RTI mencatat, volume saham yang diperdagangangkan mencapai 14,237 miliar, dengan nilai transaksi sebesar Rp 14,002 triliun. Investor asing masih meneruskan aksi jual saham dengan total jual bersih pada perdagagan hari ini mencapai Rp 2,12 triiun.
Sebanyak 299 saham mengalami kenaikan harga, 158 saham turun harga, dan 119 saham lainnya tidak mengalami perubahan harga alias stagnan.
Menguatnya IHSG pada perdagangan hari ini dipicu aksi beli terhadap saham-saham unggulan di sektor perbankan, diantaranya PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesua Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
BBNI naik Rp 190 atau 4,06% menjadi Rp 4.870 per saham, BBRI naik Rp 70 atau 2,20% ke Rp 3.250 per saham, BMRI naik Rp 100 atau 1,86% menjadi Rp 5.475 per saham, dan BBCA naik Rp 475 atau 1,65% ke Rp 29.525 per saham.
Selain itu, saham-saham unggulan di sektor telekomunikasi juga mencatat peningkatan harga cukup tinggi, diantaranya PT Indosat Ooredoo (ISAT) yang naik Rp 170 atau 8,17% menjadi Rp 2.250 per saham, dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) juga naik Rp 110 atau 4,07% ke Rp 2.810 per saham.
Aksi borong saham hari ini terutama dilakukan investor domestik, dipicu desas-desus bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan merevisi penerapan PSBB yang diumumkan Gubernur Anies Baswedan. Kabar yang beredar di pasar menyebutkan, penerapan PSBB kali ini tidak akan seketat saat pertama diterapkan pada April 2020.
Pergerakan IHSG hari ini juga dipengaruhi sentimen positif dari bursa Asia yang sebagian besar ditutup menguat. Indeks Nikkei 225 di Bursa Tokyo, Jepang, ditutup naik 171,019 poin (0,74%) ke level 23.406,490. Hang Seng Index di Bursa Hong Kong juga menguat 189,772 poin (0,78%) ke level 24.503,310. Namun Straits Times Index di Bursa Singapura ditutup melemah 0,08% ke level 3.260,350.
Sumber: Suara Pembaruan