Jakarta, Beritasatu.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah melakukan beberapa terobosan untuk memulihkan aktivitas ekonomi di ibu kota, khususnya memulihkan sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang merupakan sektor paling terdampak pandemi Covid-19. Salah satu terobosan adalah pemberian kredit pemula dan penyaluran dana percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) oleh Bank DKI.
Direktur Kredit UMK dan Usaha Syariah Bank DKI, Babay Farid Wazdi mengatakan, Bank DKI memiliki peran dalam pembangunan ekonomi di Jakarta. Pihaknya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat, khususnya Kementerian Keuangan yang telah memercayakan Bank DKI untuk dapat berkontribusi dalam program percepatan pemulihan ekonomi nasional (PEN).
"Bank DKI berkomitmen untuk menyalurkan dana program percepatan PEN kepada sektor produktif terutama UMKM dengan harapan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang terdampak pandemi Covid-19," ujar Babay dalam keterangannya, Minggu (13/9/2020).
Babay mengatakan pihaknya sudah melakukan seremonial pemberian kredit usaha secara virtual kepada pelaku usaha mikro di Jakarta pada Jumat, 11 September 2020. Pemberian seremonial dilakukan oleh gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Kami ucapkan selamat dan sukses kegiatan penyerahan izin usaha mikro kecil (IUMK), akte pendirian koperasi, dan penandatanganan akad kredit usaha," katanya Babay.
Diketahui, Pemprov DKI Jakarta mempunyai tiga jurus untuk memulihkan aktivitas ekonomi khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di tengah Covid-19. UMKM dinilai merupakan salah satu sektor yang paling terdampak lantaran wabah Covid-19.
“Ada tiga hal yang kami lakukan, yakni pertama, melakukan relaksasi pemberian izin usaha mikro kecil (IUMK), kedua pemberian kredit pemula dan penyaluran dana PEN (penyelamatan ekonomi nasional) dari Bank DKI, dan (ketiga) pembentukan koperasi di kampung prioritas,” ujar Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda Provinsi DKI Sri Haryati dalam acara seremonial secara virtual Pemulihan UMKM di Jakarta, Jumat (11/9/2020).
Sri menjelaskan, program relaksasi pemberian IUMK merupakan terobosan dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) DKI. Program relaksasi ini diwujudkan dalam bentuk layanan jemput bola kepada pelaku UMK dengan memanfaatkan layanan antar jemput izin bermotor (AJIB) dan simplifikasi persyaratan perizinan.
“Sejak dimulainya program relaksasi ini, pemberian IUMK dari 6 Juli 2020 sampai 8 September 2020, tercatat sebanyak 43.950 IUMK yang diterbitkan bagi pelaku usaha di Jakpreneur dan yang bukan binaan,” ujar Sri.
Padahal, kata Sri, IUMK yang diterbitkan dari Januari hingga 6 Juli 2020 atau sebelum dimulainya program ini, hanya sebanyak 6.952 dengan jalur yang biasa. Jumlah IUMK tersebut meningkat secara signifikan sejak adanya program relaksasi pemberian IUMK, mencapai angka 43.950.
“Jadi, untuk tahun 2020 saja, sudah diterbitkan sebanyak 50.902 IUMK dengan omzet yang dicatat oleh pelaku UMK sebesar Rp 369 miliar,” ungkap dia.
Langkah kedua, lanjut Sri, adalah pemberian kredit pemula melalui 25 Jakpreneur dan penyaluran dana PEN oleh Bank DKI merupakan program yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pelaku UMK sebagai tambahan modal kerja maupun investasi.
“Pada periode September terdapat 153 UMK yang dalam proses pengajuan kredit modal kerja dengan total penyaluran sebesar Rp 38,8 miliar. Angka ini akan terus bertambah, kita semua berupaya agar kredit ini bisa dimanfaatkan oleh semua UMK yang ada di Jakarta,” imbuhnya.
Terakhir, kata Sri, adalah program pembentukan koperasi di 12 kampung prioritas. Program ini merupakan terobosan dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta.
“Adapun tujuan didirikan koperasi berbadan hukum ini antara lain diharapkan dapat membangun dan mengembangkan potensi ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya di kampung prioritas tersebut,” pungkas Sri.
Sumber: BeritaSatu.com