Singapura, Beritasatu.com - Harga minyak mentah dunia di perdagangan Asia Rabu pagi (16/9/2020) menguat.
Patokan internasional minyak mentah berjangka Brent naik 0,54 persen menjadi US$ 40,75 per barel. Sementara minyak mentah berjangka AS juga bertambah 0,65 persen menjadi US$ 38,53 per barel.
Harga minyak berjangka naik menjelang Badai Sally yang akan menghantam Pantai Teluk AS. Lebih dari seperlima produksi minyak lepas pantai AS ditutup termasuk pelabuhan ekspor karena lintasan badai bergeser ke timur menuju Alabama barat.
“Peristiwa cuaca buruk di AS menyebabkan beberapa ketidakpastian produksi minyaknya dan itu selalu menjadi kabar baik untuk harga,” kata Kepala Pasar Minyak Rystad Energy, Bjornar Tonhaugen.
Namun prospek permintaan minyak tetap lemah, sehingga membatasi kenaikan. Badan Energi Internasional (IEA) pada Selasa memangkas prospek 2020 sebesar 200.000 barel per hari (bph) menjadi 91,7 juta barel per hari.
“Kami memperkirakan pemulihan permintaan minyak melambat pada paruh kedua tahun 2020," kata IEA dalam laporan bulanannya.
Yen Jepang diperdagangkan di 105,31 per dolar menyusul penguatan di atas 106 melawan greenback. Dolar Australia ditransaksikan pada US$ 0,7298 setelah tergelincir dari US$ 0,733 kemarin.
Menjelang pengumuman Fed, indeks dolar AS - yang melacak greenback terhadap sekeranjang mata uang lainnya berada di 93,188 setelah sebelumnya memantul dari level di bawah 92,9.
Sumber: CNBC