Jakarta, Beritasatu.com - Ekonom senior dari CReco Research Institute, Chatib Basri, menegaskan, pulihnya perekonomian Indonesia membutuhkan waktu minimal satu tahun sejak didistribusikannya vaksin Covid-19 kepada masyarakat.
Chatib mengatakan, jika asumsi jumlah penduduk sebanyak 268 juta jiwa, maka setiap harinya pemerintah harus memberikan sekitar 730.000 vaksin. Tingkat keberhasilan distribusi vaksin ini pun ditentukan oleh beberapa faktor, seperti kemampuan logistik dan kapasitas penyimpanan vaksin.
"Selama vaksin belum terdistribusi secara penuh, masyarakat masih harus menerapkan protokol kesehatan agar perekonomian Indonesia kembali pulih," jelasnya dalam webinar bertajuk 'Investment Optimism Post Covid-19' yang diselenggarakan Aldiracita Sekuritas Indonesia (Aldira) dan Star Asset Management (Star AM) di Jakarta, Rabu (7/10/2020).
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Inarno Djajadi, mengungkapkan, kenaikan jumlah investor merupakan pencapaian yang cukup baik meski Indonesia dihadapkan pada situasi pandemi. Bahkan, angkanya cenderung mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya.
"Data kami menunjukkan investor harian meningkat 35 persen dibanding tahun lalu dan investor aktif naik dua kali lipat hingga mencapai 100.000 investor per hari," ungkapnya.
Di masa pandemi ini, tambah Inanrno, BEI juga memanfaatkan teknologi informasi dengan meluncurkan layanan elektronik untuk meningkatkan efisiensi proses IPO dan melindungi keselamatan investor. "Penggalangan dana melalui IPO tetap bisa dilaksanakan dan kami optimis jumlah investor pasar modal akan terus meningkat," tegasnya.
Direktur Aldiracita, Rudy Utomo, mengatakan, pandemi Covid-19 menjadi peluang yang baik untuk berinvestasi dengan memperhatikan tiga hal, yaitu sektor yang tidak terkena dampak Covid-19 atau setidaknya memilik risiko yang kecil. Aldira melihat sejumlah sektor saham masih menjanjikan untuk menjadi lahan investasi di tahun 2020.
"Aldira merekomendasikan saham-saham di sektor farmasi akan meningkat seiring dengan pandemi Covid-19 yang masih berkepanjangan akan meningkatkan permintaan produk farmasi. Masyarakat kini sadar akan pentingnya kesehatan dan vaksin Covid-19 akan memasuki tahap pendistribusian. Tak ketinggalan, saham sektor teknologi dan e-commerce diprediksi akan terus mengalami pertumbuhan seiring disrupsi dan perubahan gaya hidup baru sejak pandemi," jelasnya.
Rudy menambahkan, nilai tansaksi yang diperolah Aldira hingga Oktober tahun 2020 ini mengalami peningkatan 14 persen dibanding pencapaian transaksi Aldira di sepanjang tahun 2019. "Dalam tahun ini, Aldira akan segera meluncurkan layanan trading saham berbasis teknologi digital," kata Rudy.
Investasi Reksa Dana
Direktur Utama Star AM, Reita Farianti, mengatakan, reksa dana merupakan salah satu instrumen investasi yang tepat di masa pandemi Covid-19, karena memiliki keragaman tingkat risiko sehingga dapat disesuaikan dengan profil serta kebutuhan masing-masing investor.
"Untuk mencapai tingkat pengembalian yang optimal, pengelolaan dana sebaiknya diserahkan kepada manajer investasi yang memiliki kemampuan untuk menyesuaikan profil masing-masing investor," katanya.
Menurut Reita, salah satu produk unggulan yang menjadi tren saat ini adalah Reksa Dana Indeks, karena dinilai lebih aman namun mampu memberikan imbal hasil yang baik. "Salah satu produk Star AM, Reksa Dana indeks Sri-Kehati direkomendasikan untuk investor yang ingin memberikan dampak positif bagi aspek sosial dan lingkungan di tengah pandemi," paparnya.
Selama masa pandemi ini, kata Reita, Star AM secara aktif melahirkan produk reksa dana yang diminati investor, seperti reksa dana syariah berbasis saham global. Kinerja yang baik ditunjukkan Star AM melalui perolehan dana kelolaan lebih dari Rp 3 triliun per awal Oktober 2020.
"Dengan semangat meningkatkan inklusi keuangan, Star AM juga melakukan inovasi teknologi untuk memperluas distribusi melalui kerja sama dengan Aperd dan Gerai Fintech. Kini, Star AM melengkapi infrastruktur operasional dan secara konsisten menerapkan manajemen resiko dan kepatuhan demi memberikan layanan prima kepada para investor,” tegas Reita.
Sumber: BeritaSatu.com