Jakarta, Beritasatu.com - Selain mengembangkan inovasi teknologi di dunia perbankan, PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank), bank pertama dan satu-satunya yang fokus pada pengembangan produk bank digital terus meningkatkan kualitas dan produktivitas sumber daya manusia (SDM). Sejak bertransformasi pada 2015, emiten saham berkode AMAR ini menerapkan budaya kerja unik didasarkan pada pola pikir perusahaan rintisan (startup).
"Budaya kerja di Amar Bank merupakan gabungan startup dan perusahaan atau organisasi besar," kata Presiden Direktur PT Bank Amar Indonesia Tbk, Vishal Tulsian dalam keterangan tertulisnya Rabu (21/10/2020).
Vishal Tulsian mengatakan pada umumnya sebuah perusahaan besar lebih fokus pada kesenjangan (gap) kinerja dan sudah memiliki standar tersendiri yang harus dipertahankan. "Sedangkan di Amar Bank yang menjadi fokus adalah kesenjangan (gap) peluang. "Sederhananya, startup bukan hanya sekedar menjadi tampilan atau julukan saja, melainkan menjadi sebuah mindset," kata dia.
Untuk mempertahankan pola pikir startup, Amar Bank telah mengambil langkah yang dimulai penerapan strategi, struktur organisasi, hak pengambilan keputusan, culture building blocks, kegiatan rutin, sesi pembinaan rutin, dan pemberian insentif untuk mendorong perilaku karyawan yang sejalan dengan tujuan perusahaan. "Budaya kerja tersebut diarahkan untuk membawa perubahan positif dalam hidup orang banyak dan mampu meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik lagi," kata dia.
Hal ini sejalan visi Amar Bank melalui akses keuangan kepada lebih 200 juta masyarakat Indonesia pada tahun 2025. “Kami meyakini ketika SDM berkembang, perusahaan akan semakin bagus. Oleh karena itu, memastikan karyawan dapat bekerja dengan nyaman dengan memastikan mereka selalu tersenyum di tempat kerja, sama pentingnya dengan membuat nasabah tersenyum. Karena di balik setiap pengalaman nasabah yang baik selalu dimulai dengan senyuman,” ujar Vishal.
Dia mengatakan, ada beberapa karakteristik yang diunggulkan dari pola pikir startup, dua di antaranya kemampuan melakukan eksperimen dan berani mengambil risiko. “Untuk mewujudkan pola pikir tersebut, Amar Bank memulai dengan membangun budaya perusahaan yang menyerupai startup. Selain mempekerjakan karyawan berusia 25-35 tahun dan menerapkan kantor terbuka (open office), kami juga mendorong karyawan untuk menghadapi tantangan dan mengambil risiko sebagai cara untuk berkembang,” jelas Vishal.
Seperti diketahui, Amar Bank baru-baru ini menerima penghargaan Best Places to Work 2020 yang diberikan terutama karena penilaian atas lingkungan kerja perusahaan yang dinilai sebagai salah satu tempat terbaik untuk bekerja di Indonesia.
Head of People Function PT Bank Amar Indonesia Tbk Ratna Julia mengatakan, saat ini, Amar Bank memiliki lebih 1.200 karyawan, dan 86 persennya generasi milenial yang dekat dengan dunia digital.
Dari hasil survei internal yang dilakukan Amar Bank, terdapat tiga poin yang membuat karyawan puas bekerja yaitu fleksibilitas dan kebebasan dalam pekerjaan, kesempatan belajar dan berkembang, serta peluang karir.
Sumber: BeritaSatu.com