Tangerang, Beritasatu.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kempupera) mendorong pengembangan hunian berbasis transit atau transit oriented development (TOD) di kawasan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi).
Pengembangan hunian berbasis transit dinilai menjadi salah satu solusi yang tepat untuk pemanfaatan lahan serta mempermudah masyarakat termasuk generasi milenial untuk memiliki rumah.
Project Director Cisauk Point, Teguh Waskitha, meyakini proyek Cisauk Point yang berada tepat di sebelah Stasiun Cisauk dan terintegrasi dengan moda transportasi massal, dapat berkontribusi dalam mendukung mobilitas masyarakat Tangerang atau dari wilayah Jakarta dan sekitarnya.
"Cisauk Point dengan pengembangan properti berkonsep TOD yang terintegrasi dengan sistem transportasi massal bersifat multimoda, seperti KRL dan bus. Diharapkan, masyarakat yang terbiasa dengan kendaraan pribadi dapat beralih ke transportasi massal karena kemudahan akses transportasi. Selain itu, interkoneksi antarmoda ini dapat menekan biaya transportasi para pekerja dan daya tempuh lebih efisien," kata Teguh, Jumat (23/10/2020).
Teguh mengungkapkan, Cisauk Point merupakan produk kerja sama antara PT Adhi Commuter Properti (ACP) yang merupakan subsidiary dari PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero), yang mengembangkan lahan seluas 1,65 hektare (ha), di sisi stasiun KRL Cisauk dan terminal intermoda Cisauk.
"Saat ini, Stasiun Cisauk telah selesai menjalani renovasi besar-besaran dan sudah beroperasi sejak 1 Februari 2019. Stasiun Cisauk juga memiliki fasilitas yang jauh lebih lengkap dan sudah bertaraf internasional dengan gaya arsitektur minimalis futuristik, lengkap dengan fasilitas khusus ibu menyusui, toilet, fasilitas difabel, dan skywalk untuk menyeberangi rel," imbuhnya.
Tegus menjelaskan, Cisauk Point telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti coworking space dan fitness area. Selain itu, Cisauk Point berdekatan pula dengan area komersial dan pendidikan. Sebut saja, Pasar Modern Intermoda, Indonesia Convention Exhibition (ICE), AEON Mall, The Breeze, Unika Atma Jaya, dan Universitas Prasetiya Mulya.
"Cisauk Point sebagai proyek mixed-use bersama PT KAI (Persero) akan dibangun 4 tower apartemen sebanyak 26 lantai dengan total hunian sebanyak 2.305 unit dan area komersial," tandasnya.
BACA JUGA
Menurut Teguh, kelebihan lainnya dari Cisauk Point yaitu jaraknya yang cukup dekat dengan Jakarta. "Ke daerah Kebayoran Lama misalnya, dapat kita tempuh hanya 30 menit saja," kata Teguh.
Direktur Pemasaran PT Adhi Commuter Properti, Indra Syahruzza, mengatakan, spesifikasi unit di Cisauk Point terdapat dua pilihan, yaitu tipe studio dengan luas 24,4 meter persegi (m2) dan 1 bed room seluas 35 m2. "Tipe ini mengikuti kebutuhan mereka yang memerlukan hunian simpel namun strategis. Untuk harga perdana, tipe studio ditawarkan dengan harga Rp 360 jutaan," jelasnya.
Indra menambahkan, Cisauk Point telah dibangun sejak Agustus 2019. Sesuai dengan perencanaan, penutupan atap atau topping off Tower Sapphire akan dilaksanakan pada tahun 2021.
"Kami juga memberikan kenyamanan bagi para komuter dalam menjangkau akses moda transportasi dan menuju ke Cisauk Point dengan membangun jalur pedestrian yang dilengkapi taman kota sepanjang 200 meter," pungkas Indra.
Sumber: BeritaSatu.com