Jakarta, Beritasatu.com - Proyek Terminal Kijing yang dibangun PT Wijaya Karya (Persero) akan menjadi pelabuhan internasional terbesar di Kalimantan Barat (Kalbar) dengan trestle terpanjang di Indonesia.
Trestle merupakan jembatan penghubung antara dermaga dan area darat yang biasanya dimiliki pelabuhan besar dengan dermaga yang berlokasi di tepi laut.
Terminal Kijing didesain mampu menampung kapal besar bermuatan hingga 100.000 DWT dan membutuhkan draft kapal besar sampai kedalaman 15 meter. Untuk menyesuaikan dengan struktur dan kedalaman yang diperlukan, tim proyek pun membangun trestle sepanjang 3.347 meter.
"Trestle ini menjadi yang terpanjang dalam sejarah WIKA dan disepakati bersama owner agar jaraknya tidak terlalu dekat darat untuk memperoleh kedalaman air yang cukup supaya kapal berukuran sampai 100.000 DWT bisa berlabuh, yaitu kedalaman 17 meter," jelas Direktur Operasi I WIKA Hananto Aji dalam keterangannya, Minggu (25/10/2020).
Struktur trestle tersebut terbagi dua bagian yaitu struktur bawah dan atas. Struktur bawah terdiri dari Concrete Spun Pile (CSP) diameter 800 dan 600 milimeter, serta free standing atau tiang yang berdiri bebas di atas tanah dasar, dari 4 meter sampai 17 meter. Sedangkan struktur atas atau deck menggunakan sistem girder simple span made continuous bentang 21.6 dan 24.6 meter.
Sistem girder dengan bentang menengah tersebut dapat berfungsi mempercepat konstruksi dibanding sistem pile slab dengan bentang pendek (5-12 meter) karena mampu mengurangi jumlah pemancangan tiang di laut yang butuh waktu lama dengan tingkat risiko hambatan pekerjaan tinggi.
Terdiri dari empat lajur dengan dua jalur masing-masing, jembatan ini dikerjakan menggunakan slab girder full precast. Sebuah sistem yang juga pertama kali diterapkan di pekerjaan sejenis dan dapat dimanfaatkan sebagai akses konstruksi sehingga mempercepat prosesnya.
Aji menambahkan, pada metode ini precast dirakit sebelumnya dan tidak memerlukan pengecoran slab di atas tongkang di laut untuk meminimalisir resiko serta mempercepat proses konstruksi.
"Kita juga menggunakan tiga crane di atas tiga tongkang yang bekerja secara paralel untuk melakukan instalasi girder dan plat precast," imbuh pria yang akrab disapa Aji ini.
Terbukti, upaya dan terobosan yang dilakukan tim proyek membuahkan hasil yakni trestle akan selesai dalam waktu yang lebih cepat dari biasanya.
Capaian tersebut menurut dia, bukan hanya prestasi tim proyek, tetapi juga didukung keterlibatan anak perusahaan, WIKA Beton pada suplai PCI Girder dan WIKA Rekayasa Konstruksi pada instalasi MEP untuk proses finishing jembatan.
Saat terpasang nanti, trestle terpanjang di Indonesia ini akan masuk dalam rangkaian milestone yang dicatatkan WIKA. Pada proyek ini, WIKA juga meraih penghargaan 2,9 juta jam kerja selamat.
WIKA Group juga mencatatkan sejumlah rekor penting di antaranya pembangunan underpass Yogyakarta International Airport yang merupakan underpass terpanjang di Indonesia.
Dua rekor lainnya ditorehkan entitas anak, WIKA Gedung yaitu: Pelaksana Alih Fungsi RS BUMN menjadi RS Rujukan Covid-19 Tercepat di RS Pertamina Jaya Jakarta hanya dalam waktu pengerjaan 16 hari kerja dan Pelaksana Pembangunan RS BUMN Rujukan Covid-19 Modular dengan Ruang Rawat Inap Terbanyak di RSPP Extension Covid-19, Simprug, Jakarta, yang berhasil menyediakan fasilitas penanganan pasien Covid-19 sebanyak 300 Ruang Rawat Inap.
Sumber: BeritaSatu.com