Chicago, Beritasatu.com - Harga emas naik pada perdagangan Selasa (27/10/2020) karena pelemahan dolar AS saat kasus virus corona melonjak. Sementara investor menahan diri menjelang pemilihan presiden AS pekan depan.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Exchange, naik US$ 6,2 atau 0,33% menjadi US$ 1.911,9 per ounce.
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap mata uang utama saingannya, melemah 0,2% membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. "Emas terjebak dalam kisaran yang ketat dan mungkin tidak terlalu banyak aktivitas sebelum pemilihan AS," kata Kepala Pedagang Global Investors AS, Michael Matousek.
Namun masyarakat masih membawa bias bullish karena kekhawatiran virus corona, perlambatan ekonomi global, dan langkah-langkah stimulus, yang mendorong investor menambah emas ke dalam portofolio mereka.
Amerika Serikat, Rusia, Prancis, mencatat rekor infeksi virus corona, sehingga memaksa memberlakukan pembatasan baru.
Sementara negosiasi paket bantuan AS masih belum jelas. Ketua DPR Nancy Pelosi mengungkapkan harapan bahwa kesepakatan dapat dicapai sebelum pemilihan presiden 3 November.
Penantang dari Demokrat Joe Biden memimpin atas Presiden Donald Trump dalam jajak pendapat nasional.
Emas, yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang, telah melonjak 26% tahun ini di tengah tingkat stimulus global yang belum pernah terjadi sebelumnya selama pandemi.
Logam mulia lainnya, perak pengiriman Desember naik 15 sen atau 0,61% menjadi US$ 24,57 per ounce. Platinum pengiriman Januari naik US$ 9,4 atau 1,07% menjadi US$ 886,8 per ounce.
Sumber: CNBC