Jakarta, Beritasatu.com - Situasi saat ini dipenuhi oleh ketidakpastian sebagai dampak pandemi Covid-19. Banyak alasan yang mendukung pemahaman bahwa cara kita hidup dan bekerja pada masa depan tidak akan pernah sama dengan era sebelum munculnya pandemi. Kendati demikian, tak ada yang bisa memprediksi secara pasti akan seperti apa gaya hidup yang paling efektif pada era Kebiasaan Baru.
Berangkat dari persoalan akan ketidakpastian di era Kebiasaan Baru, TwoSpaces meluncurkan Onyva sebagai referensi yang menghadirkan beragam inovasi dan gaya hidup melalui integrated work, live, and play. Termasuk jawaban atas kebutuhan ruang kantor dan indekos yang mengedepankan fleksibilitas dan kepatuhan protokol kesehatan.
“Onyva adalah pendekatan kami untuk menyampaikan pemikiran akan apa yang bisa ditawarkan pada masyarakat dalam menghadapi era Kebiasaaan Baru. Gaya hidup harus berubah sebab bila kita enggan berubah dan patuh pada protokol kesehatan maka bukan tidak mungkin PSBB ketat akan terus berulang. Berangkat dari fakta bahwa kita harus berubah, TwoSpaces mencoba memberikan sumbangsih pemikiran yang berkaitan dengan keahlian dan bidang usaha kami sebagai space operator ,” papar Chief Executive TwoSpaces Group, Ronni Sofrani, pada keterangan resminya, Jumat (6/11/2020).
Ruang dan tempat berkaitan erat dengan gaya hidup manusianya. Tak heran ketika gaya hidup berubah maka akan berdampak pada penggunaan ruang. Sebagai pengelola co-working, Ronni mengatakan bahwa permintaan akan ruang kantor terus bertumbuh kendati ada perubahan pada jenis permintaan.
“Kami merasakan pertumbuhan permintaan akan ruang kantor namun dengan tipe permintaan yang berbeda dari sebelum adanya Pandemi. Banyak pula dari mereka yang tidak yakin bagaimana mereka harus menyikapi perubahan gaya kerja baru ini. Atas dasar itu, TwoSpaces menghadirkan Onyva yang diharapkan bisa menjadi referensi dan acuan bagi mereka yang bimbang akan masa depan berkaitan dengan kebutuhan ruang baik untuk tinggal maupun bekerja,” papar Ronni.
Salah satu trend baru pada permintaan ruang kantor adalah konsep pengembangan Satellite Office. Lewat berkembangnya konsep Satellite Office, perusahaan mencoba menjalankan desentralisasi di mana kantor disebar ke beberapa titik agar karyawan dapat mengurangi perjalanan menuju kantor.
Perubahan tipe permintaan juga terjadi pada sektor tempat tinggal seperti tempat kos. “Pada era sebelum pandemi, permintaan akan kos di Jakarta didominasi oleh pekerja kantor yang enggan melakukan komuter dan mahasiswa/ mahasiswi dari luar daerah. Namun kini permintaan dari kedua sektor ini berkurang secara signifikan hingga 75% sebagai dampak
diterapkannya aturan work from home oleh perusahaan dan dibatasinya kegiatan perkuliahan. Hal ini membuat banyak pemilik kos di Jakarta menjadi panik,” ungkap Ronni.
Lewat Onyva yang baru diluncurkan, TwoSpaces mencoba menegaskan akan referensi gaya hidup yang mengutamakan integrasi. Gaya hidup baru ini sebenarnya juga menjadi tren baru di seluruh dunia. Ada beberapa negara yang dengan serius mengkaji konsep “15 minutes city” sebagai konsep perkotaan modern pasca pandemi.
Konsep integrated living sekaligus mempertegas visi TwoSpaces Group untuk menghadirkan ekosistem bisnis baru lewat integrasi multifungsi ruang. TwoSpaces juga baru saja meresmikan proyek pertama dengan konsep integrasi coworking, coliving, dan coretail dalam 1 smart building yang berlokasi di Ciputat.
“Keberadaan proyek di Ciputat ini melengkapi 4 cabang coworking kami yang sudah beroperasi sejak tahun lalu. Dalam waktu dekat, kami akan meresmikan pembukaan cabang dengan konsep serupa di daerah Tomang, Batu Ceper, Cipete, Intercon Kebon Jeruk, serta proyek bernama Social Hub di daerah Daan Mogot. Semuanya didukung konsep yang sama yakni memberikan solusi bagi pribadi dan perusahaan dalam era Kebiasaan Baru terutama berkaitandengan fleksibilitas dan kepatuhan protokol kesehatan,” tutup Ronni.
Sumber: BeritaSatu.com