Kuartal III 2020, Laba Citibank Tergerus 17,23%

Jakarta, Beritasatu.com - Citibank Indonesia membukukan laba bersih senilai Rp 1,97 triliun pada kuartal III 2020, turun 17,23% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,38 triliun. Perolehan laba ditopang oleh pendapatan bunga bersih yang senilai Rp 3,02 triliun dengan beban operasional sebesar Rp 403,33 miliar.
Dari sisi kredit, penyaluran kredit Citibank meningkat 6% secara tahunan menjadi Rp 47,4 triliun, dengan rasio kredit macet (NPL) gross dan net masing-masing 2,8% dan 0,3%.
Kontribusi utama pertumbuhan kredit berasal dari bisnis institutional banking, terutama pada sektor industri manufaktur, pertanian, kehutanan, dan perantara keuangan.
Sementara, dana pihak ketiga (DPK) tumbuh sebesar 10%, sehingga rasio loan to deposit ratio (LDR) sebesar 76,6%. Dari sisi permodalan, Citibank memiliki rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 26,54%.
CEO Citibank Indonesia, Batara Sianturi, mengatakan selama periode tersebut, perseroan meningkatkan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) seiring dengan dampak pandemi yang masih berlangsung.
"Pencadangan sejalan dengan adanya program restrukturisasi. Hingga September 2020, Citibank telah mengeluarkan Rp 359 miliar dalam bentuk penjaminan untuk berbagai program keringanan," kata Batara, dalam Paparan Kinerja Citibank Kuartal III 2020, Kamis (12/11/2020).
Dia menjelaskan, Citibank juga menurunkan pembayaran minimum bulanan kartu kredit dari 10% menjadi 5%, suku bunga bulanan menjadi 2%, dan biaya keterlambatan pembayaran menjadi 1% atau maksimum Rp 100.000.
Terkait prospek ekonomi ke depan, Batara menambahkan, pemulihan perekonomian Indonesia akan terus berlanjut di beberapa kuartal mendatang.
Menurut dia, reformasi melalui Omnibus Law, telah memberikan sinyal positif bagi para investor global. Sementara itu, pemulihan ekspor yang cukup pesat dan minat investor global terhadap investasi ke aset Indonesia mulai pulih, di saat impor relatif masih lemah. Kombinasi tersebut telah membantu meningkatkan keseimbangan antara penawaran dan permintaan valuta asing di pasar valuta asing, yang berujung pada penguatan rupiah.
“Di tengah inflasi yang masih rendah, bank memperkirakan bahwa stabilitas mata uang dapat membuka ruang untuk penurunan suku bunga yang lebih banyak, yang selanjutnya dapat mendukung pemulihan ekonomi,” ujar Batara.
Terkait Omnibus Law, Chief Economist Citi Indonesia, Helmi Arman mengatakan, klien Citibank hampir seluruhnya bereaksi positif terhadap undang-undang ini. Bahkan, kebijakan ini tepat waktu mengingat banyaknya perusahaan multinasional yang sedang mendiversifikasikan usahanya dari Tiongkok ke negara lain.
“Migrasi selama ini lari ke Vietnam, tapi kan Vietnam sudah over supply. Nah, dengan adanya Omnibus Law ini, bisa memberikan sinyal yang kuat untuk outlook reformasi bisnis karena banyak perusahaan multinasional yang lagi cari alternatif dari Vietnam. Kita rasa ini bisa bantu Indonesia keluar dari middle income trap,” kata Helmi.
Sementara soal terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat, menurutnya itu membuat investor global kembali melirik investasinya ke negara berkembang, seperti Indonesia. Sebab kebijakan Biden dinilainya lebih bisa diprediksi sehingga ini bisa menstimulasi kegiatan investasinya seperti di Tiongkok. Hal ini penting karena langkah tersebut bisa membuat negara rekan dagang Tiongkok menjadi ikut terbawa sentimen positifnya.
“Ketika Tiongkok butuh banyak baha baku, Indonesia bisa meningkatkan suplainya, sehingga itu bisa positif buat ekspor kita,” ujar Helmi.
Lebih lanjut, soal proyeksi pertumbuhan ekonomi di akhir tahun ini, Helmi mengaku lebih sulit karena deviasi yang dihasilkan akan besar mengingat pandemi yang masih berlangsung. Adapun, pada tahun ini dia memproyeksi pertumbuhan ekonomi lebih rendah 1,9% dan sudah mulai positif di angka 4% pada tahun depan.
Sumber: Suara Pembaruan
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Lowongan Kerja KAI Logistik: Supervisor Accounting Berusia Maksimal 35 Tahun
Ini Deretan Drakor Populer Lee Sang Yeob yang Segera Menikahi Non-Selebritas
Daur Ulang Limbah, LPKR Berkomitmen Ciptakan Lingkungan Hidup Bersih dan Berkelanjutan
Joe Biden Ungkap Jutaan Warga AS Terancam Kelaparan jika Kongres Setujui Kebijakan Ini
2
PSI Dukung Ganjar atau Prabowo? Ini Jawaban Kaesang
B-FILES


Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin
Identitas Indonesia
Yanto Bashri