Jakarta, Beritasatu.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), ditutup melemah pada perdagangan Kamis (12/11/2020), akibat diterjang aksi ambil untung (profit taking) yang dilancarkan investor terutama asing.
Sejak pembukaan sesi I perdagangan, IHSG langsung merosot ke zona merah bahkan sempat menyentuh level terendah di 5.449,797. Tekanan jual terus berlangsung pada sesi II perdagangan hingga IHSG akhirnya ditutup melemah 50,991 poin atau 0,92% ke level 5.458,602.
Melemahnya IHSG pada perdagangan hari ini dipicu aksi jual yang dilakukan investor asing terutama terhadap beberapa saham unggulan (blue chip) yang telah mengalami kenaikan harga cukup signifikan dalam beberapa hari terakhir, seiring sentimen positif kemenangan Joe Biden dari Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS).
Saham-saham blue chip yang dilepas investor antara lain PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Telekom Indonesia Tbk (TLKM), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).
Analis menilai, aksi profit taking dilancarkan investor terutama asing setelah lima hari berturut-turut IHSG melaju di zona hijau. Saham-saham yang paling banyak dilepas dan berada di jajaran top looser antara lain BBRI dengan penurunan 4,13%, menjadi Rp 3.950 per saham, saham PT Timah Tbk (TINS) turun 3,8% menjadi Rp 1.010 per saham, dan saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) terkoreksi 3,14 % menjadi Rp 6.175 per saham.
Sedangkan saham-saham yang dikoleksi investor dan berada di jajaran top gainer, antara lain PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) naik 10,42% ke posisi Rp 318 per saham, saham PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF) menguat 5,14% menjadi Rp 920 per saham, dan saham PT Asra Agro Lestari Tbk (AALI) menguat 3,26% menjadi Rp 11.100 per saham.
Melansir data RTI, volume saham yang ditransaksikan hari ini mencapai 18,756 miliar dengan frekuensi sebanyak 864.899 kali senilai Rp 10,309 triliun. Sebanyak 296 saham turun harga, 170 saham stagnan, dan hanya 149 saham yang mengalami kenaikan harga.
Sementara itu, mayoritas bursa saham Asia juga terseret ke zona merah. Hanya indeks Nikkei 225 di Bursa Tokyo yang ditutup menguat 171,281 poin atau 0,68% ke level 25.520,881.
Sumber: Suara Pembaruan