Jakarta, Beritasatu.com - Sejak berdiri 2016 hingga kini, perusahaan fintech peer to peer (P2P) lending lokal, PT Julo Teknologi Finansial (JULO) telah menyalurkan total pembiayaan Rp 2 triliun kepada 350.000 masyarakat Indonesia. Perseroan optimis hingga akhir tahun 2020, kinerja akan tumbuh di tengah tantangan pandemi Covid-19.
"2020 adalah tahun yang penuh tantangan, namun kami optimistis bisa menutup akhir tahun ini lebih tinggi dari 2019," kata CEO PT Julo Teknologi Finansial, Adrianus Hijitahubessy saat memberikan keterangan pers secara virtual kepada media Selasa (24/11/2020).
Adrianus menjelaskan, di awal pandemi sekitar April 2020 saatpembatasan sosial berskala besar (PSBB) diterapkan, sejumlah nasabah Julo mengalami keterlambatan bayar. Selain itu, pembiayaan ke konsumen juga turun. "Lalu kita buat program dengan mempelajari konsumen, walaupun slowdon dari April khususnya kuartal dua dan kartal tiga, namun dalam 3 bulan terakhir sudah naik," kata dia.
Adapun untuk 2021, dia mengatakan perusahaan menargetkan pembiayaan naik 3-4 kali lipat dari 2020.
Dia menjelaskan, mayoritas konsumen yang dibiayai adalah working segment, yakni masyarakat yang punya penghasilan tetap setiap bulan, baik bekerja sektor formal maupun non-formal. Mereka meliputi karyawan, pengusaha, pedagang, dan lainnya. "Pinjaman Julo menyasar pada konsumen, terutama untuk hal yang bersifat produktif. Untuk 2021 kami akan menggenjot segmen informal," kata Adrianus.
Dia mengatakan, Julo mendapat pendanaan dari sejumlah institusi dan perusahaan. "Kami bekerja sama dengan lender largest institusi, tidak banyak yang memberi pinjaman dari ritel," kata dia.
Head of Marketing PT Julo Teknologi Finansial Mikhal Anindita mengatan pinjaman Julo bisa diakses oleh siapa saja baik itu pengusaha, perorangan, atau karyawan yang baru terkena PHK. Tujuan kredit untuk menigkatkan kualitas hidup konsumen. Meski demikian, diharapkan dana tersebut untuk hal-hal yang bersifat produktif. "Uangnya bisa buat apa saja, buat renovasi rumah, atau buka usaha," kata dia.
Plafon pinjama di Julo bisa mencapai Rp 8 juta dengan tenor 6 bulan dan bunga 0,1% per hari atau sekitar 3% per bulan. "Kalau fintech lain biasanya hanya jangka pendek 15 hari, dan untuk kebutuhan konsumtif, biasanya untuk mentutupi kekurangan gajian, bunga biasanya tinggi," kata dia.
Dalam rangka memasuki new normal serta keinginan untuk mendorong masyarakat untuk tetap produktif dalam kondisi yang kurang kondusif, Julo meluncurkan campaign yang bertajuk "Smart Start with JULO". Dalam campaign ini, Julo menggandeng lima public figure dari berbagai bidang, yaitu Dimas Danang (Aktor), Galabby Thahira (Penyanyi), Wanda Omar (Content Creator-Musisi), Keke Genio (Content Creator-Bisnis) dan Ken Kurniawan (Chef & Pengusaha Kuliner).
Julo berusaha menyampaikan pesan positif melalui pada lima public figure tersebut tentang bagaimana Julo bisa mendorong masyarakat untuk tetap menjadi produktif di tengah situasi yang kurang kondusif. Diharapkan bahwa seluruh nasabah maupun calon nasabah Julo bisa teredukasi tentang bagaimana mengajukan pinjaman yang tidak hanya sesuai keinginan, namun sesuai dengan kebutuhan mereka. "Fasilitas kredit dari Julo juga dapat digunakan peminjam untuk berbagai hal, salah satunya untuk menghasilkan uang tambahan di masa pandemi ini," kata Mikhal.
Salah satu sosok inspiratif yang mendukung #SmartStartwithJULO adalah Keke Genio, pengusaha muda sekaligus content creator bisnis. Dalam campaign ini, Keke berbagi inspirasi mengenai berbisnis. "Di era digital seperti sekarang, kita bisa membuat toko online, memasarkan produk, dan mendapat profit dengan modal beberapa juta saja. Apalagi akses tambahan modal juga lebih mudah didapat," kata dia.
Sumber: BeritaSatu.com