New York, Beritasatu.com- Bursa AS Wall Street pada perdagangan Selasa (24/11/2020) menguat di tengah harapan vaksin Covid-19 dan meredanya ketidakpastian politik ketika pemerintahan Trump menyetujui dimulainya transisi kepresidenan.
Dow Jones Industrial Average menguat 454,97 poin, atau 1,5%, menjadi ditutup 30.046,24, atau pertama kalinya sepanjang sejarah menembus di atas 30.000. Dow sempat mencaaai level tertinggi 30.116,51. Chevron naik 5% memimpin Dow. JPMorgan Chase dan Goldman Sachs masing-masing naik 4,6% dan 3,8%. Sementara S&P 500 naik 1,6% menjadi 3.635,41, mencatat rekor penutupan, dan Nasdaq Composite bertambah 1,3% menjadi 12.036,79.
"Ini adalah pengingat lain tentang seberapa jauh saham dan ekonomi telah berkembang sejak market ambles pada Maret," kata Kepala Strategi Pasar LPL Financial, Ryan Detrick, tentang pencapaian Dow. “Meskipun 30.000 tidak jauh berbeda dengan 29.999, ada sesuatu yang istimewa tentang angka-angka pencapaian besar itu.”
Kenaikan Selasa menempatkan Dow naik lebih 13% untuk bulan ini, dan kemungkinan akan menjadi kenaikan bulanan terbesar sejak 1987. S&P 500 dan Nasdaq masing-masing naik 11,2% dan 10,3%, di bulan November. Ini akan menjadi penampilan bulanan terbaik Nasdaq dan S&P 500 sejak April.
Saham menguat pada bulan ini karena banyaknya data vaksin corona yang positif sehingga meningkatkan ekspektasi pemulihan ekonomi lebih cepat.
Analisis uji coba AstraZeneca menunjukkan vaksinnya memiliki kemanjuran rata-rata 70%. Awal bulan ini, Pfizer-BioNTech juga merilis data vaksin yang kuat bersama Moderna.
Investor juga bersemangat pada Selasa atas kejelasan politik setelah Kepala Administrasi Layanan Umum Emily Murphy mengatakan kepada Presiden terpilih Joe Biden bahwa pemerintahan Trump menyediakan sumber daya federal untuk transisi. Presiden Donald Trump men-tweet bahwa dia menyetujui langkah tersebut.
Tim hukum Trump juga mengalami pukulan pada Selasa setelah Pennsylvania menyatakan kemenangan Biden atas Trump di negara bagian tersebut.
Sementara Biden akan mencalonkan mantan Ketua Federal Reserve Janet Yellen menjadi menteri keuangan. Banyak yang memandang Yellen sebagai pilihan yang ramah pasar mengingat dia mendorong ekspansi ekonomi dengan suku bunga rendah dan dia cenderung mendorong stimulus fiskal.
Sumber: CNBC