Jakarta, Beritasatu.com - Indonesia bersama Kanada, Filipina, Sekretariat Asean, OECD, dan ADB, menggelarpertemuan virtual dalam seminar internasional tentang perbaikan regulasi di Asia, Kamis (26/11/2020).
Seminar internasional bertajuk Sharing of Good Practies and Lessons-Learned of Regulatory Improvement in Asia ini, diadakan atas kolaborasi Kementerian Pertanian (Kemtan) dengan proyek NSLIC/NSELRED.
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo saat menjadi keynote speaker mengatakan, regulasi yang efektif, berkualitas, dan berkelanjutan sangat penting guna mendukung pertumbuhan ekonomi terutama di masa pandemi Covid-19.
“Seminar ini sangat penting bagi Indonesia, dalam melakukan berbagai penyempurnaan regulasi di dalam negeri, terutama dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penciptaan Lapangan Kerja yang merupakan langkah monumental bagi Indonesia dalam menata regulasi di dalam negeri,” ujarnya.
Menurut Mentan, penataan regulasi sangat penting untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif, sehingga sektor pertanian bisa tumbuh lebih kuat lagi. "Untuk itu, Kementerian Pertanian terus berupaya menata regulasi sektor pertanian,” imbuhnya.
Mentan menambahkan, contoh atau masukan dari negara lain maupun lembaga internasional sangat bermanfaat untuk menjadi bahan dalam menyusun regulasi di sektor pertanian.
“Tentunya, sektor pertanian diandalkan untuk memperkuat ekonomi negara dengan menarik masuk investasi. Oleh karena itu, regulasi harus disederhanakan dan investasi bisa lebih lancar,” tegasnya.
Baca Juga: NSLIC Dukung Penguatan Kebijakan Ketahanan Pangan
Sementara, Duta Besar Kanada untuk Indonesia, Cameron MacKay, memberikan apresiasi kepada pemerintah Indonesia atas perbaikan yang berkelanjutan dari proses pembuatan peraturan.
“Regulasi yang berkualitas harus berbasis pada bukti, menyediakan konsultasi dengan pemangku kepentingan, termasuk mitra internasional, dan sesuai dengan perjanjian internasional yang relevan,” jelasnya.
Menurut Cameron, peraturan perlu ditinjau dan direvisi secara teratur untuk mengikuti perubahan teknologi dan kebutuhan masyarakat.
“Saya senang sekali, proyek kami mendukung Kementerian Pertanian untuk memperkuat kapasitasnya dalam mengembangkan peraturan berkualitas yang menguntungkan petani, masyarakat, dan bisnis di sektor pertanian,” tandas Cameron.
Sumber: BeritaSatu.com