Jakarta, Beritasatu.com– Menteri Koordinator Bidang Investasi dan Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan pembangunan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat guna memperkuat kinerja logistik nasional sehingga lebih efisien, dan mendongkrak perekonomian Indonesia.
Upaya meningkatkan kinerja logistik nasional juga tercermin dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional. Inpres ini bertujuan meningkatkan kinerja logistik nasional, memperbaiki iklim investasi dan meningkatkan daya saing perekonomian nasional.
“Sesuai RPJMN 2020-20204, pemerintah menargetkan penurunan biaya logistik hingga 18% terhadap PDB (produk domestik bruto), dan target nilai Logistics Performance Index (LPI) sebesar 3,5%, sehingga Indonesia bisa lebih bersaing dengan negara lain. Urgensi Pelabuhan Patimban ini ditargetkan dapat meningkatkan indeks pada sub-skor customs dan infrastructure ,” kata Luhut dalam acara dialog publik online “Pelabuhan Patimban dan Kinerja Logistik Nasional,” Jumat (27/11/2020).
Dalam menghadapi ASEAN Connectivity 2025, menurut Luhut, keberadaan Pelabuhan Patimban diharapkan dapat berkolaborasi dengan Pelabuhan Tanjung Priok. “Keberadaan Pelabuhan Patimban dapat memangkas waktu tempuh distribusi dari kawasan industri ke pelabuhan. Sebagai contoh, kawasan industri di Jawa Barat ke Pelabuhan Tanjung Priok membutuhkan 4-5 jam perjalanan, sedangkan ke Pelabuhan Patimban hanya 1-2 jam,” terangnya.
Di sisi lain, keberadaan Pelabuhan Patimban memberi manfaat dari sisi sosial dan ekonomi. Pelabuhan ini akan mendukung kapasitas ekspor dan impor sebesar 16,5 juta TEUS per tahun di 2025, serta membuka lapangan kerja 148.500 untuk warga Subang dan sekitarnya. “Dalam 10 tahun, diharapkan dapat membuka lapangan kerja hingga 4,3 juta,” sambung Luhut.
Adapun tujuan pembangunan Pelabuhan Patimban adalah mengurangi trafik Pelabuhan Tanjung Priok, di mana saat ini pelabuhan tersebut mengakomodir 52% kontainer internasional di Indonesia. Selanjutnya untuk mengurangi biaya logistik dengan mendekatkan pusat produksi dan pelabuhan, di mana Pelabuhan Patimban hanya berjarak 70 km dari Kawasan Industri Karawang dan Bekasi.
Tujuan lainnya adalah memperkuat ketahanan ekonomi dengan mendukung aktivitas perdagangan, terutama di bidang manufaktur. “Melihat besarnya manfaat yang ada, Pelabuhan Patimban direncanakan beroperasi mulai soft launching untuk car terminal pada akhir tahun ini,” kata Luhut.
Sumber: BeritaSatu.com