Jakarta, Beritasatu.com - Menurut riset Valbury Sekuritas Indonesia, IHSG diperkirakan melanjutkan tren penguatan pada perdagangan hari ini, Rabu (2/12/2020), yang dipengaruhi oleh faktor-faktor, berikut ini: 1) Indeks Wall Street pada perdagangan Selasa (01/12) menguat, 2) Indeks regional Asia mayoritas diperkirakan menguat, 3) Nilai tukar rupiah diperkirakan apresiasi terhadap dolar AS, 4) Sekelompok anggota parlemen meluncurkan rencana stimulus USD 908 miliar, yang mencakup lebih dari USD 200 miliar dalam pinjaman usaha kecil Program Perlindungan Gaji, 5) IHS Markit melaporkan aktivitas manufaktur yang dicerminkan oleh Purchasing Managers' Index (PMI) berada di 50,6 pada November 2020, 6) laju inflasi pada November 2020 sebesar 0,28%, 7) Indeks bursa berjangka Wall Street sementara berada di teritorial negatif, dan 8) Powell mengatakan prospek ekonomi AS sangat tidak pasti dan peningkatan kasus Covid-19 baru mengkhawatirkan dan dapat terbukti memberikan tantangan selama beberapa bulan ke depan.
Sentimen pasar dari dalam negeri:
laju inflasi pada November 2020 sebesar 0,28%, sedangkan inflasi tahun kalender pada Januari hingga November 2020 tercatat 1,23% dan inflasi tahunan 1,59%. Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna menjaga inflasi sesuai kisaran targetnya. Inflasi inti yang tetap rendah dipengaruhi oleh kenaikan inflasi kelompok pengeluaran pakaian dan alas kaki, kesehatan, dan pendidikan, di tengah deflasi komoditas emas perhiasan sejalan dengan perlambatan harga emas dunia.
Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia naik menjadi 50,6 pada November 2020 dari sebelumnya di level 47,8 pada Oktober 2020. Posisi indeks manufaktur Indonesia mengindikasikan ada kecenderungan terjadi ekspansi industri secara terbatas. Namun, diprediksikan, ke depan ekspansi akan terus menggeliat seiring dengan pemulihan ekonomi beserta penanganan kesehatan pandemi virus corona
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan pemerintah akan menggenjot realisasi APBN 2021 sejak awal tahun. Alasannya, vaksinasi bukan satu-satunya solusi yang membuat kondisi perekonomian membaik di tahun depan. Pemerintah akan mempercepat proses pencairan APBN khususnya belanja negara yang dianggarkan Rp 2.750 triliun pada tahun 2021.
Sentimen pasar dari luar negeri:
Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi pada perusahaan elektronik besar Tiongkok karena membantu pemerintahan Venezuela dalam mengekang perbedaan pendapat di Internet. AS mengatakan sedang membatasi transaksi dengan Perusahaan Impor dan Ekspor Elektronik Nasional China (CEIEC) dan memblokir aset perusahaan mana pun dengan perusahaan itu memegang minimal 50% kepemilikan saham.
Rekomendasi perdagangan hari ini:
INTP: Beli
• Tutup 15025, TP 15225
• Boleh beli di level 14625-15025
• Resisten di 15225 & support di 14625
• Waspadai jika tembus di 14625
• Batasi risiko di 14500
BBRI: Beli
• Tutup 4240, TP 4330
• Boleh beli di level 4130-4240
• Resisten di 4330 & support di 4130
• Waspadai jika tembus di 4130
• Batasi risiko di 4180
BBTN : Beli
• Tutup 1720, TP 1770
• Boleh beli di level 1630-1720
• Resisten di 1770 & support di 1630
• Waspadai jika tembus di 1630
• Batasi risiko di 1590
ASII: Beli
• Tutup 5550, TP 5700
• Boleh beli di level 5350-5550
• Resisten di 5700 & support di 5350
• Waspadai jika tembus di 5350
• Batasi risiko di 5225
PTBA: Beli
• Tutup 2430, TP 2540
• Boleh beli di level 2320-2430
• Resisten di 2540 & support di 2320
• Waspadai jika tembus di 2320
• Batasi risiko di 2280
AKRA: Beli
• Tutup 2990, TP 3070
• Boleh beli di level 2890-2990
• Resisten di 3070 & support di 2890
• Waspadai jika tembus di 2890
• Batasi risiko di 2850
Sumber: BeritaSatu.com