Jakarta, Beritasatu.com - Peluang investasi pengembangan industri migas (minyak dan gas) di Indonesia, baik di bidang hulu maupun hilir di masa mendatang, dinilai masih sangat menjanjikan.
Secara geologi, Indonesia masih mempunyai potensi ketersediaan hidrokarbon yang cukup besar. Terlebih, rencana pemerintah dalam mempertahankan produksi minyak bumi pada tingkat 1 juta barel per hari, akan memberikan peluang investasi yang besar di sektor hulu migas.
Melihat peluang dan iklim investasi yang semakin membaik di Indonesia, Emirates Specialized Contracting & Oilfield Services L.L.C (ESCO) tertarik untuk melakukan investasi di sektor migas Indonesia.
ESCO merupakan perusahaan swasta milik pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) yang bermarkas di Abu Dhabi, dengan memiliki lebih dari tujuh puluh anak perusahaan dan perusahaan mitra yang mengkhususkan diri dalam minyak dan gas baik di layanan hulu maupun hilir.
Bukti dari keseriusan untuk mengembangkan usaha bersama di industri migas, diwujudkan dengan meresmikan kantor ESCO Oil and Gas Indonesia, di Treasury Tower, kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (2/12/2020).
"Peresmian kantor ESCO Oil and Gas Indonesia, merupakan tonggak awal dari keseriusan shareholder untuk memulai investasinya di Indonesia. Terlebih, pembukaan kantor ini merupakan yang pertama di kawasan Asia,” kata Corporate Secretary ESCO Oil & Gas Indonesia, Lawrence Siburian kepada Beritasatu.com, di sela acara peresmian.
Lawrence menjelaskan, investasi Esco Oil and Gas Indonesia merupakan perwujudan janji dari Putra Mahkota UEA, Pangeran Sheikh Mohammed Bin Zayed (MBZ) yang menyampaikan kesedian pemerintah UEA menyiapkan dana investasi saat pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Qasr Al Watan, Abu Dhabi, UEA beberapa waktu lalu.
"Tim eksekutif ESCO juga telah menyatakan minat yang kuat untuk berinvestasi di sektor energi Indonesia dan menjadi salah satu mitra strategis pemerintah. ESCO Oil and Gas Indonesia menyatakan kesediaan untuk memberikan keahlian, teknologi, dan dukungan keuangan untuk hulu, pemurnian, manajemen, perdagangan, pasokan, pelatihan, dan jasa,” jelasnya.
Menurut Lawrence, investasi dari ESCO ditargetkan untuk proyek-proyek yang mencakup pengembangan kilang bio, penyimpanan minyak mentah, bahan bakar dan LPG, serta pasokan energi masa depan, seperti geothermal dan hidrogen.
Selain itu, ESCO memasok minyak mentah atau crude dan produk minyak ke mitra terpilih di sejumlah negara dengan kemitraan jangka panjang untuk pasokan produk dan jasa terkait.
ESCO juga bekerja sama dengan perusahaan minyak seperti Nasional Nigeria (NNPC), Perusahaan Minyak Libya (LOC), Pemerintah Daerah Kurdistan (KRG), dan Organisasi Negara untuk Pemasaran Minyak (SOMO), serta banyak kilang di kawasan Teluk.
"ESCO Oil and Gas Indonesia akan berpartisipasi dan bekerja sama dalam proyek-proyek migas, serta produksi energi bersih atau clean energy dan terbarukan ke depan, dengan menghadirkan talenta kelas dunia ke Indonesia,” pungkas Lawrence.
Sumber: BeritaSatu.com