Jakarta, Beritasatu.com - Program Studi Magister Hubungan Internasional (MHI) Universitas Pelita Harapan (UPH) menggelar The 1st International Relations Conference "Indo-Pacific: Outlooks, Opportunities, Challenges" secara virtual pada 4-5 Desember 2020.
Konferensi bertaraf internasional ini merupakan hasil kerja sama MHI UPH dengan Kementerian Perdagangan (Kemdag) dan Kedutaan Besar Prancis untuk Indonesia, yang mendapatkan dukungan penuh dari American Institute for Indonesia Studies (AIFIS), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), International Federation of Social Science Organizations (IFSSO) dan Center for Southeast Asian Studies (CSEAS).
Ketua Panitia The 1st International Relations Conference "Indo-Pacific: Outlooks, Opportunities, Challenges", Abhiram Singh Yadav menyampaikan, konferensi yang menghadirkan pembicara dari negara-negara Indo-Pasifik ini bertujuan untuk membahas beragam pandangan, peluang, dan tantangan dari hubungan internasional antara negara-negara yang tergabung dalam Indo-Pasifik.
"Acara ini akan memberikan kontribusi secara produktif kepada komunitas akademis, para pembuat kebijakan dan semua yang berkepentingan, untuk meningkatkan kerjasama multilateral serta mempromosikan prinsip-prinsip inklusifitas, kemandirian, netralitas, bebas campur tangan, elemen bebas dan proaktif dalam kebijakan luar negeri, keamanan, serta ketertiban yang berbasiskan peraturan, yang merupakan kesamaan yang dimiliki oleh pemerintah maupun organisasi internasional lainnya secara global,” kata Abhiram Singh Yadav, Jumat (4/12/2020).
Presiden Direktur AIFIS dari Michigan State University, Siddharth Chandra mengungkapkan, tatanan geo-politik yang baru, akan memiliki implikasi yang mendalam bagi kawasan ini, yang mana dampaknya juga akan dirasakan oleh seluruh dunia.
“Indonesia yang berlokasi di pusat kawasan Indo-Pasifik, sangat tepat untuk mengadakan konferensi ini, karena Indonesia memiliki sejarah yang panjang dan mendalam akan pertukaran kontak budaya dan komersial dengan negara-negara lain yang berlokasi di kawasan tersebut. Dapat dipastikan, Indonesia akan memainkan peran penting dan sangat menentukan bagi masa depan kawasan Indo-Pasifik ini,” ujar Siddharth Chandra.
Sementara itu, menurut Kepala Pusat Penelitian Kajian Wilayah LIPI, Ganewati Wulandari, Indo-Pasifik telah menjadi pemain utama dari perputaran ekonomi dunia saat ini, dan sebagai kawasan yang menjanjikan dalam ranah geo-ekonomi dan geo-strategi, masih banyak hal yang perlu diketahui tentang Indo-Pasifik.
Ketua Program Studi MHI UPH, Amelia Joan Liwe menambahkan, Indo-Pasifik telah menjadi fokus penelitian utama dari MHI UPH selama tahun akademik 2020-2021 ini, dan faktanya, lautan sudah menjadi penghubung antar negara sejak berabad-abad lamanya.
“Saya meyakini bahwa kawasan Indo-Pasifik yang bebas, terbuka dan inklusif dan tentunya dengan tetap menghormati supremasi hukum yang ada, akan mendorong kerja sama dan kolaborasi antara pemerintah ataupun organisasi internasional lainnya, guna membentuk Indo-Pasifik yang damai dan sejahtera, ” imbuhnya.
Sementara itu, menurut Duta Besar Perancis untuk Indonesia dan Timor Leste, Olivier Chambard, Perancis juga memiliki konsep inklusif, yaitu bagaimana pendekatan multilateral selalu dikedepankan dalam menyelesaikan berbagai konflik atau perbedaan pendapat. Hal ini selaras dengan konsep pemikiran yang digagas oleh Asia, khususnya yang dimotori oleh Indonesia. "Konsep Indo-Pasifik adalah untuk memperkuat kerja sama,” kata Olivier.
Terkait perusahan-perusahan Perancis yang beroperasi di Indonesia, Olivier mengatakan, saat ini sudah banyak perusahan Perancis yang membuat produknya di Indonesia untuk selanjutnya diekspor ke berbagai negara. Namun seperti halnya perusahaan Perancis di negara lainnya, tantangan yang dihadapi adalah terkait perlunya penyederhanaan administrasi dan birokrasi.
“Dalam hal ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan perhatian yang besar dalam menyederhanakan administrasi dan birokrasi yang menurut saya sudah berada di jalur yang tepat dan cepat,” kata Olivier.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com