Investor Milenial Dominasi Pembelian SBN Ritel

Jakarta, Beritasatu.com – Minat generasi milenial untuk berinvestasi mulai mengalami peningkatan, salah satunya di Surat Berharga Negara (SBN) ritel. Bahkan dalam empat kali penerbitan SBN ritel di masa pandemi Covid-19, investornya didominasi oleh generasi milenial.
Menurut Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPR) Kementerian Keuangan, Luky Alfirman, SBN ritel memang dihadirkan pemerintah untuk menjaring investor individu yang potensinya sangat besar, termasuk generasi milenial dengan nilai investasi mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 3 miliar.
“Masa krisis ini seperti wake up call. Jadi kebutuhan untuk melakukan investasi untuk menghadapi kondisi yang sifatnya tidak terduga menjadi suatu kebutuhan. Instrumen SBN salah satunya menjadi pilihan bagi mereka, termasuk bagi generasi milenial,” kata Luki Alfirman dalam acara Zooming with Primus bertajuk “Tren Investasi Milenial” yang disiarkan langsung BeritaSatu TV, Kamis (10/12/2020).
Di masa pandemi ini, lanjut Luky, pemerintah menerbitkan empat kali SBN ritel, terdiri dari dua kali Obligasi Negara Ritel atau ORI, satu kali Sukuk Tabungan, dan satu kali Sukuk Ritel.
Dia menjelaskan, pada Juli 2020, pemerintah menerbitkan ORI017 yang berhasil menjaring 42.000 investor yang didominasi generasi milenial dengan hasil penjualan mencapai Rp 18,3 triliun.
Kemudian pada Agustus 2020 diterbitkan Sukuk Ritel SR013 dengan penjualan Rp 25,67 triliun yang menjangkau 44.803 investor.
Selanjutnya pada Oktober 2020 diterbitkan kembali ORI018 dengan penjualan Rp 12,9 triliun, dan Sukuk Tabungan pada November 2020 dengan hasil penjualan sebesar Rp 5,42 triliun.
“Yang menarik, sebelum pandemi ini kami sudah memasarkan SBN dengan memakai platform online, itu sejak 2018. Dengan adanya kemudahan ini, banyak generasi milenial yang tertarik. Selama empat kali penerbitan SBN, pembeli dari generasi milenial ternyata yang paling dominan. Kisarannya ada di 40% sampai 50%,” kata Luky.
Sumber: BeritaSatu.com
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Bulu Tangkis Asian Games: Tahu Kelemahan Lawan Jadi Kunci Ginting Lolos 16 Besar
Marak Bullying, Realisasi Permendikbudristek 46/2023 Dinilai Belum Maksimal
Upaya Banding Indonesia Terkait Nikel di WTO Belum Ditindaklanjuti, Ini Pemicunya
Top 5 News: Rencana Reshuffle Kabinet hingga Kasus Perundungan di Bekasi
Hasil Pertandingan Liga Champions: Duo Inggris Arsenal-MU Keok, Madrid-Bayern Menang Tandang
Bulu Tangkis Asian Games: Lawan Unggulan 4 di 16 Besar, Apriyani/Fadia Siap Main Capek
4
Gus Yaqut Heran, Ajak Publik Memilih secara Rasional Dianggap Kesalahan
5
B-FILES


ASEAN di Tengah Pemburuan Semikonduktor Global
Lili Yan Ing
Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin