Jakarta, Beritasatu.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan penghargaan kepada Presiden Direktur OVO dan Co-founder/CEO Bareksa, Karaniya Dharmasaputra sebagai Tokoh Penggerak Fintech dalam mendukung program pemulihan ekonomi nasional.
Penghargaan tersebut diberikan secara virtual oleh Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso dalam acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2021 OJK pada Jumat (15/1) dan disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Karaniya mengatakan, penghargaan ini adalah sebuah kesaksian penting bahwa di tengah masa-masa sulit pandemi Covid-19, fintech terbukti bukan hanya dapat berperan sebagai entitas bisnis tapi juga mampu bergerak sebagai economic development agent.
"Mewakili teman-teman pelaku fintech, saya mengapresiasi dorongan yang pro-inovasi dari pemerintahan Presiden Jokowi dan OJK selama ini. Niscaya di atas dukungan itu, fintech akan terus mendemokratisasikan dunia keuangan kita, semakin berkontribusi bagi pemulihan ekonomi nasional, serta kian membawa manfaat bagi masyarakat luas,” ungkap Karaniya dalam siaran pers, Sabtu (16/1).
Sejak awal pandemi, kata Karaniya, OVO ikut bergotong royong bersama manajemen pelaksana kartu Prakerja dan platform fintech digital lain membangun platform Prakerja. Memanfaatkan teknologi digital, berlangsung mekanisme penyaluran dana insentif Prakerja secara lebih tepat sasaran dan efisien, disertai berbagai upaya sosialisasi yang berskala besar, sehingga insentif Prakerja dapat disalurkan OVO kepada lebih dari 1,5 juta penerima manfaat di tahun 2020.
OVO, tambah Karaniya, juga mendukung Ditjen Kebudayaan Kemdikbud dalam menyediakan solusi donasi dan pembayaran pertunjukan daring untuk membantu para seniman yang terdampak pandemi. Salah satunya adalah konser virtual Jakarta City Philharmonic. Selain itu, OVO juga menginisiasi program crowdfunding 'Patungan Untuk Berbagi' bersama Tokopedia dan Grab, untuk menggalang donasi dan menyalurkan sembako kepada warga masyarakat rentan di tengah pandemi Covid-19.
Peraih Bung Hatta Anti Corruption Award yang juga merupakan pendiri dan CEO Bareksa yang merupakan pionir platform e-investasi terintegrasi di Indonesia yang telah mengantongi izin Agen Penjual Efek Reksa Dana dari OJK sejak tahun 2016.
Sejak dimulainya inovasi yang dilakukan Bareksa dan dukungan OJK terhadap pengembangan inovasi digital, jumlah investor reksadana di Indonesia melesat 1.000 persen dari hanya sekitar 250.000 investor di awal tahun 2015 menjadi 2,9 juta investor di akhir November 2020 berdasarkan data KSEI.
Karaniya juga turut mendirikan Indonesia Fintech Society (IFSoc) yang merupakan forum dialog regulasi fintech yang ditujukan untuk menjembatani regulator, pelaku industri, ekonom, media, dan pemangku kepentingan lainnya.
Pendiri IFSoc lainnya adalah mantan Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara, mantan Menkominfo Rudiantara, dan tiga ekonom senior yakni Y Prasetyantoko, Hendri Saparini, Yose Rizal Damuri, serta dua wartawan senior yakni Maryoto dan Wahyu Dyatmika.
Sumber: BeritaSatu.com