Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta meminta pengembangan usaha besar harus terus melibatkan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Karena itu, bisnis model kemitraan antara UMKM dengan perusahaan besar harus terus dilembagakan. Sehingga sama-sama menguntungkan bagi kedua belah pihak.
“Bisnis model kemitraan seperti ini harus terus dilembagakan, harus menemukan pola relasi yang menguntungkan. Semua harus untun...semua harus untung,” kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara Penandatanganan Komitmen PMA dan PMDN dengan UMKM di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (18/1/2020).
Jokowi menegaskan usaha besar tidak boleh hanya mementingkan perusahaannya sendiri. Para pelaku usaha besar harus melihat lingkungan sekitarnya. Apabila ada UMKM di lingkungannya, maka harus dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan perusahaan besar. Sehingga akan mengangkat UMKM menjadi naik level.
“Usaha besar tidak boleh hanya mementingkan perusahaannya sendiri, dirinya sendiri. Tolong dilihat lingkungannya, ada usaha menengah, usaha kecil, usaha mikro libatkan dalam kegiatan-kegiatann perusahaan sehingga akan mengangkat usaha-usaha itu menjadi naik levelnya,” ujar Jokowi.
Karena itu, lanjut Presiden, pemerintah akan terus berupaya dan membangun ekosistem yang kondusif, agar kolaborasi usaha besar dengan UMKM ini menguntungkan kedua belah pihak. Ia mengharapkan kolaborasi ini terus berkembang. Jika saat ini baru ditandatangani kontrak kerja sama yang melibatkan 196 UMKM dengan 59 usaha besar, maka ke depan Jokowi mengharapkan bisa diperluas.
“Kita harapkan terus berkembang. Kalau tadi yang terlibat 196 UMKM dan 59 usaha besar, saya minta ini bisa diperluas. Karena ini saya tahu baru tahap awal, bisa diperluas diperbanyak di masa yang akan datang,” jelas Jokowi.
Terwujudnya bentuk kemitraan antara UMKM dengan perusahaan-perusahaan besar tersebut tentu menjadi kabar baik bagi upaya peningkatan kelas UMKM di Tanah Air, utamanya di tengah situasi pandemi saat ini. Oleh sebab itu, Presiden Jokowi menyampaikan apresiasinya atas kerja keras yang ditunjukkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang mampu menerjemahkan arahan Presiden beberapa waktu lalu.
"Saya menghargai upaya BKPM yang berupaya keras melakukan percepatan proses investasi, mulai dari mempermudah perizinan dan memfasilitasi investor sebaik mungkin agar investasi dari dalam dan luar negeri bisa tumbuh pesat, membuka lapangan kerja, hingga berkontribusi besar untuk meningkatkan kelas UMKM Indonesia," tandasnya.
Untuk diketahui, program kemitraan ini merupakan tindak lanjut BKPM terhadap sejumlah arahan Presiden Jokowi yang menginginkan adanya kolaborasi atau keterlibatan UMKM dengan usaha-usaha besar demi peningkatan kualitas UMKM dan pemerataan ekonomi.
Dalam acara penandatanganan yang berlangsung di Ruang Nusantara, Gedung Suhartoyo, Kantor BKPM, sebanyak 56 perusahaan besar, baik perusahaan luar maupun dalam negeri, menandatangani komitmen kemitraan dengan 196 UMKM lokal yang tersebar di seluruh Indonesia dengan potensi nilai kontrak sebesar Rp 1,5 triliun.
Sumber: BeritaSatu.com