Jakarta, Beritasatu.com - Program nasional vaksinasi Covid-19 sudah dimulai awal Januari 2021. Rencananya, ada sekitar 180 juta penduduk Indonesia yang akan menerima vaksin Covid-19.
Upaya keras pemerintah ini, memberikan kepercayaan kalangan dunia usaha terhadap membaiknya iklim perekonomian di Indonesia.
"Salah satu sektor yang diyakini akan bangkit lebih dulu dari efek pandemi Covid-19 adalah sektor properti. Sinyal tersebut sudah mulai terlihat sejak akhir tahun lalu,” kata General Manager Marketing Ciputra Group, Andreas Raditya, kepada Beritasatu.com, di Jakarta, Selasa (19/1/2021).
Optimisme tersebut, kata Raditya, juga tampak dari keputusan pemerintah mencanangkan pertumbuhan 4,5 persen di tahun ini. Sebelumnya, pada akhir tahun lalu pertumbuhan hanya sebesar 0,2 persen, dimana kuartal ketiga minus 3,49 persen.
"Berbagai regulasi seperti Undang-undang Cipta Kerja juga akan memberikan efek positif. Selain itu, langkah kongkret pemulihan ekonomi terus dilakukan pemerintah, seperti dukungan perbankan hingga dibentuknya Lembaga Pengelola Investasi (LPI) pada akhir tahun lalu, ungkap Raditya.
LPI berfungsi mengelola investasi dan bertujuan meningkatkan dan mengoptimalkan nilai investasi yang dikelola secara jangka panjang dalam rangka mendukung pembangunan secara berkelanjutan. Beberapa negara maju telah siap menginvestasikan dananya yang ditujukan untuk berbagai sektor di Indonesia.
Terkait menurunnya pasar properti pada kuartal kedua, Andreas berpandangan, hal tersebut tidak terlalu merisaukan karena pada kuartal ketiga sampai pada akhir tahun 2020 perekonomian Indonesia dinilai terus membaik. "Ini merupakan hal positif yang akan mengurangi kekhawatiran pasar,” paparnya.
Andreas menambahkan, jika pandemi berhasil dikendalikan kondisi ekonomi negara diyakini oleh banyak pihak akan kembali pulih. "Meski saat ini permintaan pasar belum membaik, namun tren perekonomian akan tumbuh positif di tahun 2021 dapat memberikan harapan pasar properti, khusus hunian vertikal atau apartemen memang masih sangat dibutuhkan masyarakat perkotaan, baik untuk tempat tinggal maupun sarana investasi,” tegasnya.
Andreas mengakui, pada tahun ini kalangan investor maupun end user akan lebih selektif dalam memutuskan transaksi propertinya. "Bagi saya ini menarik dan ini peluang, karena artinya pasar bukan tidak mempunyai uang, tapi mereka hanya menunda pembelian mencari produk yang tepat, menguntungkan untuk investasi dan bagi end user sesuai kebutuhannya,” jelasnya.
Keyakinan Raditya ini juga tak terlepas dari tetap positifnya respon pasar terhadap pemasaran apartemen Newton 1 dan Newton 2 yang berada di kawasan Ciputra World 2 Jakarta, Jakarta Selatan. "Sejak awal Oktober 2020, apartemen The Newton 1 berhasil memenuhi kewajibannya dengan melakukan proses serah terima kunci tepat waktu,” jelasnya.
Raditya mengatakan, serah terima kunci ini pada unit apartemen The Newton 1, yang merupakan salah satu tower dari pengembangan kawasan Ciputra World 2 Jakarta. Prosesnya dengan mengikuti protokol kesehatan sesuai aturan Pemprov DKI Jakarta. Adapun jumlah unit apartemen yang diserahkan pada pemiliknya sebanyak 390 unit dari total 430 unit.
"Konsumen yang datang pada acara serah terima kunci The Newton 1, memberikan respon positif dan sangat happy dengan unit mereka. Bahkan, ada beberapa konsumen melirik dan akhirnya membeli produk The Newton 2. Mereka mengaku puas karena komitmen kita, membangun tepat waktu dengan menjaga kualitas produk,” pungkasnya.
Sumber: BeritaSatu.com