Chicago, Beritasatu.com - Harga minyak pada Selasa (19/1/2021) naik seiring positifnya bursa saham AS menjelang pelantikan Joe Biden sebagai presiden AS di tengah optimisme lebih banyak stimulus yang pada akhirnya akan mengangkat pertumbuhan ekonomi global.
Minyak mentah berjangka Brent pengiriman Maret naik US$ 1,15, atau 2,1%, menjadi US$ 55,90 per barel, sementara minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) ditutup naik 62 sen, atau 1,18%, ke US$ 52,98 per barel.
Indeks utama Wall Street naik setelah pendapatan bank-bank besar AS menguat dan komentar calon Menteri Keuangan AS Janet Yellen menjelang pelantikan Biden pada Rabu.
Yellen mendesak anggota parlemen untuk "bertindak besar" pada paket bantuan Covid-19 berikutnya. Dia menambahkan manfaat stimulus lebih besar daripada biaya beban utang.
“Saat kita mendekati awal pemerintahan Biden di AS, para pedagang memiliki harapan bahwa pasar akan cepat pulih dari paket stimulus yang dijanjikan (US$ 1,9 triliun),” kata Kepala Pasar Minyak Rystad Energy, Bjornar Tonhaugen.
Investor juga optimistis dengan permintaan di Tongkok, importir minyak mentah utama dunia, setelah data menunjukkan produksi kilang naik 3% ke rekor tertinggi pada 2020.
Halliburton Co, memprediksikan industri minyak dan gas global akan pulih pada kuartal kedua.
Sementara Sekretaris Jenderal OPEC mengatakan optimistis pasar minyak akan pulih tahun ini dari penurunan permintaan yang disebabkan pandemi virus corona.
Harga minyak mentah naik meskipun Badan Energi Internasional (IEA) memangkas prospek permintaan minyak pada 2021. Pemulihan akan terjadi pada paruh kedua tahun ini menjadi rata-rata 96,6 juta barel per hari.
Sumber: CNBC