Jakarta, Beritasatu.com - Keputusan pemerintah untuk memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Jawa-Bali hingga 8 Februari 2020, membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup merosot 15,866 poin atau 0,25% ke level 6.413,892, pada Kamis (21/1/2021).
Pada awal perdagangan Kamis (21/1/2021), IHSG langsung melonjak di zona hijau dan sempat menguji level 6.504,99. Namun, IHSG berbalik melemah bahkan sempat menyentuh level terendah di 6.399,667 dan berakhir di level 6.413,892 pada penutupan perdagangan.
Volume saham yang ditransaksikan tercatat mencapai 18,035 miliar dengan frekuensi sebanyak 1.544.917 kali. Total nilai transaksi sebesar Rp 19,169 triliun, dengan aksi jual bersih investor asing di seluruh pasar sebesar Rp 191,76 miliar.
Saham-saham sektor keuangan dan perbankan mengalami tekanan jual oleh investor asing. Saham PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) dilepas investor asing dengan nilai jual bersih Rp 62,8 miliar, diikuti saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dengan nilai jual bersih Rp 46,6 miliar.
Analis mengatakan, IHSG sebenarnya mendapat sentimen positif dari pelantikan Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) ke-46, pada Rabu (20/1/2021) waktu setempat atau Kamis (21/1/2021) WIB. Itu sebabnya, IHSG langsung melonjak ke zona hijau saat pembukaan perdagangan.
Pelemahan IHSG dipicu aksi provit taking (ambil untung) terhadap saham-saham potensial seiring penguatan IHSG dalam beberapa hari terakhir, yang terdorong euforia pelantikan Joe Biden sebagai presiden ke 46 Amerika Serikat. Hal itu, semakin diperparah dengan keputusan pemerintah untuk memperpanjang PPKM di Jawa-Bali.
Sementara itu, mayoritas indeks di bursa Asia justru ditutup menguat pada perdagangan hari ini. Indeks Nikkei 225 di Bursa Tokyo menguat 233,600 atau 0,82% ke level 28.756,859. Shanghai Composite Index di Bursa Shanghai juga menguat 15,610 poin atau 0,52% ke level 3.621,260. Sedangkan Straits Times Index (STI)di Bursa Singapura juga menguat 15,610 poin atau 0,52% ke level 3.014,380 yang sekaligus menjadi level psikologis baru bagi STI.
Sumber: Suara Pembaruan