Jakarta, Beritasatu.com – PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank), bank yang fokus pada pengembangan digital memperkuat intellegence banking untuk meningkatkan layanan keuanan digital.
"Amar Bank terus bertransformasi mengikuti perkembangan digitalisasi agar dapat melayani masyarakat Indonesia, dan berkomitmen terhadap inovasi yang mengubah hidup nasabah menjadi lebih baik," ujar Chief Technology Officer (CTO) Amar Bank, Kevin Kane dalam gelaran acara MarkPlus Conference 2021 seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya Kamis (21/1/2021).
Penerapan intelligence banking dengan memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan pada layanan perbankan menjadi tren baru yang lahir dari penetrasi digital yang pesat berkembang di masyarakat.
Dia mengatakan, era digital telah mengubah kebiasaan masyarakat dalam mengakses layanan perbankan. Sebuah riset menunjukkan bahwa 40% responden lebih memilih transaksi perbankan secara online dan 42% menggunakan mobile banking dibanding 8% yang mengatakan tidak. "Data tersebut menunjukkan bahwa di era digital seperti sekarang ini, sebagian besar nasabah lebih memilih menggunakan digital platform untuk layanan perbankan yang lebih mudah diakses. Terlebih lagi dengan penerapan teknologi AI, akan memberikan banyak manfaat bagi nasabah maupun perbankan,” kata Kevin.
Menurut data McKinsey & Company, terdapat keuntungan dalam menggunakan AI di layanan perbankan yakni meningkat revenue melalui peningkatan personalisasi layanan kepada nasabah maupun karyawan. Selain itu, menurunkan pengeluaran melalui efisiensi dari teknologi otomatisasi, mengurangi error rates, dan pemanfaatan sumber daya yang lebih baik. Terakhir, bank dapat menangkap peluang baru berdasarkan data yang telah dikumpulkan.
Selain AI, terdapat infrastruktur lainnya yang dibutuhkan dalam mendukung intelligence bank, yaitu cloud, data, dan application programming interface (API). Dengan menggunakan cloud, bank dapat meningkatkan skalabilitas dan kecepatan dari computer engine yang membantu dalam proses layanan perbankan. Di sisi lain, data seorang nasabah di layanan perbankan kadang terpisah-pisah. Jika data dapat diintegrasikan dalam satu tempat, pengelolaan data dan kegiatan pemasaran perbankan akan dapat lebih tepat sasaran. "Sementara integrasi API juga dibutuhkan untuk membantu ketersediaan data dan menyediakan end-to-end services kepada nasabah,” tambah Kevin Kane.
Menyikapi perkembangan teknologi, Amar Bank telah memperkenalkan pinjaman digital pertama di Indonesia melalui Tunaiku dan baru-baru ini meluncurkan inovasi produk berbasis aplikasi perbankan seluler berbasis AI, Senyumku. "Aplikasi Tunaiku memberikan akses keuangan kepada masyarakat yang belum terlayani jasa keuangan formal. Sedangkan aplikasi Senyumku merupakan aplikasi mobile-only intelligent bank pertama di Indonesia yang memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dalam memberikan layanan perbankan yang personal kepada nasabah dan masyarakat, khususnya kaum milenial," kata dia.
Pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara berpendapat bahwa perbankan digital yang ada saat ini lebih bersifat menyediakan layanan perbankan yang terdigitalisasi. Untuk memenuhi ekspektasi nasabah, maka perbankan yang mengutamakan teknologi AI akan mampu menyediakan layanan dan pengalaman cerdas (intelligent), dipersonalisasi sesuai dengan kebutuhan nasabah. Oleh karena itu, ke depan intelligence banking akan bisa menjadi masa depan bagi layanan perbankan, karena memanfaatkan teknologi baru sebagai bentuk pelayanan kepada nasabah.
Sumber: BeritaSatu.com