Sorong, Beritasatu.com - PT Malamoi Olom Wobok (MOW) mencetak sejarah dalam dunia energi nasional dengan keberhasilannya mendukung suplai gas dari Lapangan Arar, di wilayah kerja kepala burung ke PLTMG Sorong 50 MW. Keberhasilan ini ditandai dengan first gas burning PLTMG Sorong pada 20 Januari 2021.
PLTMG Sorong 50 MW menjadi pembangkit pertama digasifikasi dari 52 pembangkit di seluruh Indonesia yang seluruhnya direncanakan rampung digasifikasi sebelum Januari 2022, sesuai Keputusan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2020.
Direktur Utama MOW, Gabriel Hasahatan Simanjuntak, mengatakan, PT MOW selaku badan usaha milik daerah (BUMD) Kabupaten Sorong telah membuktikan dan sanggup untuk turut menyukseskan program pemerintah pusat, khususnya di bidang energi.
"Setelah ini, kami akan bergerak cepat untuk melakukan ekspansi bisnis suplai LPG dalam upaya pemenuhan demand di area provinsi Papua Barat dan provinsi Papua,” kata Gabriel dalam keterangan tertulisnya kepada Beritasatu.com, Jumat (22/1/2021).
Gabriel menambahkan, dengan konversi bahan bakar pembangkit dari HSD menjadi gas selain menurunkan BPP listrik juga mengurangi kadar polutan di Kabupaten Sorong khususnya area KEK Sorong.
"Hal ini tentunya memiliki multiplier effect yang sangat besar bagi pertumbuhan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Sorong dan terbangunnya infrastruktur gas di KEK Sorong akan semakin memacu investor untuk hadir ke wilayah ini,” tambahnya.
Seperti diketahui, MOW menuntaskan program gasifikasi ini hanya dalam waktu 2 bulan setelah ditandatanganinya perjanjian jual beli gas dengan PT Indonesia Power selaku pemilik PLTMG Sorong 50 MW. Dalam waktu yang singkat ini, MOW membangun infrastruktur berupa pipa gas sepanjang 600 meter dan Meter Regulation Station (MRS).
"Terima kasih kepada semua pihak yang telah bersinergi untuk membangun negeri dengan cara menyukseskan program ini. Kami sangat siap jika mendapat kepercayaan untuk kembali bersinergi mensuplai gas dari lapangan gas Arar menggunakan pengapalan CNG/LNG ke lokasi lain khususnya di Papua seperti PLTMG Manokwari 20 MW, PLTMG Nabire 10 MW, PLTMG Biak 10 MW, dan PLTMG Jayapura 40 MW," pungkas Gabriel.
Sementara, Direktur Bisnis PT MOW, Mohammad Said Noer mengatakan, merupakan sebuah langkah maju atas diberikannya kesempatan kepada perusahaan daerah yang berada di ujung timur wilayah Indonesia.
"Puji syukur kami mampu menjawab tantangan dan kebutuhan listrik di Papua, khususnya di Kabupaten Sorong dengan menyediakan gas sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan dan lebih murah harganya dibanding menggunakan minyak solar atau high speed diesel," kata Said.
Melalui kerja sama ini, tambah Said, perusahaan berharap dapat membatu dan mewujudkan program pemerintah di bidang kelistrikan yaitu Papua Terang.
"Dengan kontribusi PT MOW mengalirkan gas sampai dapat terlaksanakanya commisioning atau uji coba pengaliran gas perdana PLTMG MPP 50 MW ini, harapan kami ke depannya PLN dapat mewujudkan semakin terangnya seluruh daerah di Sorong Raya," tutup Said.
Sumber: BeritaSatu.com