Jakarta, Beritasatu.com - Supply Chain Indonesia (SCI) mengapresiasi pembukaan jalur pelayaran baru, seperti yang dilakukan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) yang membuka tiga rute pelayaran ferry jarak jauh (long distance ferry/LDF) pada Januari 2021. Ketiga rute itu adalah Patimban-Panjang, Patimban-Pontianak, dan Patimban-Banjarmasin.
"Dari sisi angkutan logistik, pembukaan jalur-jalur pelayaran baru itu diharapkan menjadi alternatif pengiriman barang antar wilayah di Indonesia yang dapat lebih menjamin ketersediaan stok dan mengurangi disparitas harga barang/komoditas serta efisiensi pengiriman bahan baku dan produk industri," kata Chairman SCI dalam keterangan tertulis, Selasa (16/2/2021).
Selain oleh perusahaan BUMN, lanjut dia, jalur pelayaran baru juga dibuka oleh perusahaan swasta yaitu SPIL (PT Salam Pacific Indonesia Lines) yang membuka rute langsung Jakarta-Bangka mulai 4 Februari 2021. Bangka menjadi cabang ke-42 perusahaan itu.
Namun, Setijadi menyatakan, perlunya integrasi transportasi laut, proses kepelabuhanan, dan transportasi hinterland. Para pengguna akan mempertimbangkan efisiensi transportasi secara end-to-end.
"Berdasarkan data dari Pelni dan INSA (Indonesian National Shipowners Association), transportasi laut hanya berkontribusi sekitar 19%. Sementara biaya kepelabuhanan sekitar 31% dan transportasi hinterland sekitar 50%," ungkap Setijadi.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi mengatakan, penetapan lintas LDF, khususnya Patimban-Panjang, melalui Pelabuhan Patimban yang dilayani ASDP bertujuan untuk mengurangi kemacetan dan beban jalan akibat volume kendaraan yang besar serta dimensi dan volume muatan kendaraan yang menyalahi ketentuan. Selain itu, layanan LDG ini diharapkan mengurangi tingkat polusi udara dari emisi gas buang angkutan jalan.
“Hal ini juga untuk memperlancar distribusi logistik dari Pulau Jawa ke Pulau Sumatera dan sekitarnya karena Pelabuhan Patimban memiliki peran strategis dalam pertumbuhan perekonomian di wilayah Jawa Barat juga secara nasional,” jelas Budi.
Selain itu, Budi berharap pada operator pelabuhan untuk memberikan pelayanan prima dengan menjaga ketepatan jadwal keberangkatan dan sandar kapal serta kecepatan pelayaran untuk menumbuhkan demand angkutan.
“Dengan kehadiran lintas penyeberangan Patimban- Panjang semoga dapat mendorong pertumbuhan dan pelayanan sektor lainnya seperti industri dan perdagangan di wilayah Provinsi Jawa Barat, Lampung, dan sekitarnya serta memberikan multiplier effect pada perekonomian di Jawa Barat dan Lampung,” ucap Budi.
Sumber: BeritaSatu.com