Chicago, Beritasatu.com - Harga minyak mentah dunia pada perdagangan Rabu ataua Kamis dinihari WIB (18/2/2021) naik didukung cuaca di Texas yang dingin membatasi produksi di negara bagian penghasil terbesar Amerika Serikat (AS). Namun kenaikan ini diimbangi rencana Arab Saudi meningkatkan produksi dalam beberapa bulan mendatang.
Acuan minyak mentah dunia Brent naik 99 sen, atau 1,56%, menjadi US$ 64,34 per barel, sementara minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) naik US$ 1,09, atau 1,82%, menjadi US$ 61,14 per barel.
Minyak telah didukung pembatasan pasokan OPEC+, pemotongan tambahan Arab Saudi, dan harapan kenaikan permintaan karena vaksinasi Covid-19. Cuaca dingin di Texas, yang memasok sebagian besar minyak mentah AS, telah mendorong harga lebih tinggi dalam beberapa hari terakhir.
"Kondisi ini membawa harga minyak ke tingkat berikutnya," kata Direktur Energi Mizuho Bob Yawger, di New York.
"Minyak mentah WTI mungkin akan mencapai mendekati US$ 65,65, tingkat pemanfaatan kilang mungkin akan turun ke sekitar 76%," kata Yawger.
Bekunya sejumlah fasilitas minyak AS akibat badai salju akan mengganggu produksi selama beberapa hari atau bahkan berminggu-minggu, kata para ahli industri.
Brent dan WTI naik lebih US$ 1 selama perdagangan mencapai level tertinggi sejak Januari 2020. Namun kenaikan harga terpangkas setelah Wall Street Journal melaporkan bahwa Arab Saudi diperkirakan akan meningkatkan produksi ketika OPEC+ bertemu bulan depan.
Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan masih terlalu dini untuk menyatakan kemenangan melawan virus Covid-19 dan produsen minyak harus tetap berhati-hati.
“Kita berada di tempat yang jauh lebih baik daripada tahun lalu, tapi saya harus memperingatkan, sekali lagi, jangan berpuas diri. Ketidakpastiannya sangat tinggi, dan kami harus sangat berhati-hati,” kata Pangeran Abdulaziz dalam acara industri energi.
Tren penguatan harga minyak membuat OPEC+ memberi perhatian lebih. Hal ini diwujudkan dalam pertemuan untuk menetapkan kebijakan pada 4 Maret.
Sumber OPEC + mengatakan kepada Reuters bahwa produsen kemungkinan akan mengurangi pembatasan pasokan setelah April karena pemulihan harga.
Data inventaris minyak AS dari American Petroleum Institute dan Administrasi Informasi Energi (EIA) AS akan dirilis masing-masing pada Rabu (17/2/2021) dan Kamis.
Analis yang disurvei Reuters memperkirakan, secara rata-rata, stok minyak mentah turun 2,2 juta barel dalam pekan yang berakhir 12 Februari.
Sumber: CNBC