Chicago, Beritasatu.com- Harga emas melemah pada perdagangan Senin atau Selasa dinihari WIB (2/3/2021), mencatat penurunan hari kelima berturut-turut, karena greenback (dolar AS) menguat.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New York Exchange, terpangkas US$ 5,8 atau 0,34% menjadi ditutup pada US$ 1.723,00 per ons.
“Dolar pulih dari posisi terendah baru-baru ini, pasar saham berjalan dengan baik dan dalam lingkungan ini permintaan emas berkurang,” kata Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger.
Tapi di sisi lain, dia melihat stimulus tambahan US$ 1,9 triliun yang disuntikkan ke dalam perekonomian AS akan memicu inflasi di waktu mendatang. "Dampaknya emas cenderung berjalan cukup baik," kata dia.
Sementara indeks dolar melonjak ke level tertinggi 3 minggu, di tengah optimisme stimulus ekonomi dan pembaruan vaksin Covid-19.
Dewan Perwakilan Rakyat AS menyetujui rancangan undang-undang bantuan virus corona senilai US$ 1,9 triliun dari Presiden Joe Biden pada Sabtu pagi (27/2/2021). Selanjutnya aturan ini dikirim ke Senat untuk dipertimbangkan.
Meski emas didukung stimulus jangka menengah, emas akan menghadapi beberapa "rintangan", kata analis StoneX, Rhona O'Connell.
Data ekonomi AS yang positif juga mengurangi daya tarik emas. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa pengeluaran konstruksi meningkat 1,7% menjadi US$ 1,522 triliun pada Januari, lebih baik dari yang diperkirakan dan lebih tinggi dari lompatan 1,1% menjadi US$ 1,497 triliun pada Desember 2020.
Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur AS final IHS Markit yang disesuaikan secara musiman tercatat di 58,6 pada Februari, turun dari 59,2 pada Januari tetapi secara luas sejalan dengan perkiraan yang dirilis sebelumnya di 58,5. Namun Institute for Supply Management (ISM) melaporkan bahwa PMI Manufaktur AS naik menjadi 60,8% pada Februar, dari 58,7% pada Januari.
Memberikan beberapa dukungan untuk emas, imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10-tahun turun dari tertinggi satu tahun.
Logam mulia lainnya, perak pengiriman Mei naik 23,8 sen atau 0,9% menjadi US$ 26,678 per ons. Platinum untuk pengiriman April naik US$ 6,00 atau 0,51% menjadi US$ 1.191,3 per ons.
Sumber: CNBC