Anak Usaha Sarana Menara Tingkatkan Modal Rp 120 Miliar

Jakarta, Beritasatu.com - Anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Quattro International melakukan peningkatan modal dasar sebesar Rp 120 miliar dan modal ditempatkan serta disetor sejumlah Rp 108,5 miliar.

Quattro melakukan peningkatan modal dasar yang sebelumnya sebesar Rp 100 miliar menjadi Rp 120 miliar. Selain itu, Quattro juga melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor yang sebelumnya sebesar Rp 92,5 miliar menjadi Rp 108,5 miliar.

"Dari aksi tersebut, PT Iforte Solusi Infotek (ISI) sebagai salah satu pemegang saham Quattro mengambil seluruh saham baru yang diterbitkan sejumlah 160.000 saham dengan nilai nominal Rp 16 miliar. Maka demikian, Iforte memiliki sebanyak 1.084.999 lembar saham Quattro atau setara dengan 99,99%,” jelas manajemen perseroan, dalam keterbukaan informasi, Jumat (12/3/2021).

Aksi korporasi tersebut merupakan transaksi afiliasi, dimana Quattro merupakan anak perusahaan yang telah dimiliki oleh Iforte. Sehingga peningkatan dan penyetoran modal tersebut sekaligus menjaga kepemilikan Quattro oleh Iforte tetap di atas 99%.

Peningkatan modal Quattro diharapkan dapat mengoptimalkan kinerja Iforte dan kemudian akan memberikan dampak positif terhadap PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo). "Transaksi ini diharapkan juga berdampak positif terhadap perseroan,” jelas manajemen perseroan.

Sebagai informasi, Protelindo adalah anak usaha Sarana Menara Nusantara dengan kepemilikan saham sebanyak 99,9997% dan Iforte serta Quattro adalah anak perusahaan TOWR yang 99,99% sahamnya dimiliki secara langsung dan tidak langsung oleh protelindo.

Di sisi lain, Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) menargetkan aksi akuisisi menara telekomunikasi bisa kembali terjadi pada tahun ini. Emiten milik Grup Djarum tersebut juga tak akan melewatkan kesempatan lelang menara di pasar, termasuk penjualan 4.000 menara oleh PT Indosat Ooredoo Tbk (ISAT).

Wakil Direktur Sarana Menara Nusantara Adam Ghifari mengatakan, terdapat dua faktor yang membuat strategi akuisisi menguntungkan. Pertama, membangun menara baru membutuhkan waktu atau tidak seefektif membeli menara yang sudah ada. Sementara itu, pasokan menara yang bisa diakuisisi saat ini jumlahnya sudah terbatas.

“Perusahaan punya rencana mengembangkan modal dalam beberapa bulan ke depan. Kami sudah mendengar di market ada lelang menara, jadi hal yang bagus apabila kami bisa ikut,” jelas dia webinar MNC Group Investor Forum 2021.

Adam menambahkan, tanpa akuisisi atau strategi organik, perseroan menargetkan bisa membangun 5.000-1.000 menara per tahun. Perseroan turut membidik pendapatan naik 8% pada 2021. Pihaknya optimistis dapat memimpin pasar di tengah persaingan industri yang ketat.

Sumber: BeritaSatu.com

Saksikan live streaming program-program BTV di sini