Bandung, Beritasatu.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan Indonesia harus mengembangkan suatu branding atau pencitraan kuat untuk menumbuhkan industri ekonomi kreatif di dalam negeri. Sandiaga menilai dua kekhasan Indonesia yaitu dangdut dan angklung sangat potensial menarik minat wisatawan asing, sehingga tidak hanya membantu sektor ekonomi kreatif tapi juga mendorong pemulihan pariwisata nasional.
“Amerika di posisi pertama punya Hollywood, Korea juga ada K-Pop dan drama Korea. Kita ada angklung dan dangdut sebagai keunggulan, jika kita punya branding yang kuat maka ekonomi kreatif kita bisa menyaingi dua (negara) itu,” kata Sandiaga saat peluncuran Jawa Barat Culture and Tourism Festival atau JaFest 2021 yang digelar secara hybrid yaitu daring dan luring dari Bandung, Minggu (21/3/2021).
Menparekraf mengatakan Indonesia bisa bersaing dengan Amerika Serikat (AS) dan Korea Sealtan. Pasalnya, sektor ekonomi kreatif memberikan kontribusi sebesar Rp 1,105 trilun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia berdasarkan Opus Creative Economy Outlook 2019.
“Hal ini menjadikan Indonesia berada di urutan ketiga setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan dalam jumlah kontribusi sektor ekonomi kreatif terhadap PDB negara,” katanya.
Sandiaga mengatakan pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif harus dimulai dengan menekan angka pandemi yaitu penerapan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin. Menurutnya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sudah merancang enam strategi untuk meningkatkan industri pariwisata dan ekonomi kreatif sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo.
Pertama, konsep pariwisata nasional yang mengedepankan protokol kesehatan bertajuk CHSE, yaitu Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability. Kedua, penyelenggaraan calender of event. Ketiga, efisiensi parekraf. Keempat, efisiensi dan pengembangan ekowisata. Kelima, pengembangan agrowisata, dan keenam, kolaborasi lintas sektoral.
“Langkah yang diambil adalah inovasi, adaptasi, dan kolaborasi. Inovasi artinya pembaruan karya-karya anak bangsa. Adaptasi artinya destinasi wisata menerapkan standar CHSE, dan kolaborasi artinya kita tidak bisa kerja sendiri, harus bareng-bareng,” kata Sandiaga.
Menparekraf mengatakan Indonesia harus terlebih dulu mendapatkan kepercayaan (gaining confidence) baik dari dalam maupun luar negeri untuk pariwisata yang aman. Sandiaga mencontohkan industri pariwisata dan ekonomi kreatif harus mengutamakan kebersihan (hygiene). Dalam konteks acara, jika dulu pelaksaannya digelar secara berdesak-desakan, kini harus mulai beradaptasi dengan situasi pandemi Covid-19.
“Penyelenggaraan acara bisa full online atau hybrid. Ini menarik dalam adaptasi event, dengan arahan kapolri, kita punya fleksibilitas dalam mendorong event ini,” kata Sandiaga.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com