Jakarta, Beritasatu.com – PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) bersama PT Nusantara Teknologi Terdepan (NTT) membentuk perusahaan patungan (joint venture) dengan nama PT Cepat Untung Agar Nikmat. Cepat Untung Agar Nikmat dibentuk untuk menggarap usaha di bidang pengembangan konser virtual atau e-concert.
Direktur Utama Mahaka Radio Integra Adrian Syarkawi mengatakan, perseroan telah menggandeng The Music Company yang akan membawa musisi lokal dan internasional. Untuk musisi lokal, perseroan akan fokus pada musisi indie. Sedangkan, untuk internasional, akan menampilkan musisi dunia papan atas seperti Maroon5 dan Billie Eilish yang sudah ada di pipeline. Di mana, salah satu keuntungan dari e-concert ini perseroan tak hanya menargetkan penonton dari dalam negeri, melainkan juga lintas negara.
”Yang lokal sudah mulai konser virtualnya. Yang internasional saya belum bisa announce sampai kontraknya sudah ada,” ujarnya kepada Investor Daily, Rabu (31/3/2021).
Sebagai informasi, perusahaan patungan tersebut didirikan pada 29 Maret 2021 untuk pengembangan digital media perseroan. Usaha baru ini telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM sesuai Nomor AHU-0021821.AH.01.01 Tahun 2021.
”Komposisi modal dasar sebesar Rp 1 miliar dengan modal disetor dan ditempatkan pada Cepat Untung Agar Nikmat sebesar Rp 250 juta,” kata Adrian.
Adapun, komposisi kepemilikan saham sebesar 60% atau Rp 150 juta dimiliki Nusantara Teknologi Terdepan dan sebesar 40% atau Rp 100 juta dimiliki Mahaka Radio Integra.
"Tidak terdapat dampak material terhadap kegiatan usaha atau kelangsungan usaha perseroan," ucap dia.
Dari catatan Investor Daily, Adrian pernah menyampaikan, Mahaka Radio Integra tengah mengembangkan bisnis barunya yang akan lebih berfokus pada bussiness to consumer (B2C). Saat ini, MARI memiliki bisnis inti pada bussiness to bussiness (B2B). Inovasi B2C tersebut terdiri dari MARI Institute, Noice, konser virtual, talent management, ritel, dan visual.
Khusus pengembangan konser virtual, perseroan, jelasnya tengah menyiapkan perusahaan patungan yang mana secara legal akan diteken dalam waktu dekat ini. ”Modal dasarnya tidak besar karena fokusnya di konser digital. Tapi, ke depan valuasinya akan menarik. Dalam waktu dekat, kami akan lakukan konser internasional dan 90% sudah deal artisnya yang punya nama besar,” katanya seraya menambahkan bahwa Capex perseroan tahun ini tidaklah besar dikarenakan dampak pandemi.
B2C sebutnya, dalam 5 tahun ke depan ditargetkannya bisa memberikan sumbangsih ke kinerja perseroan hingga 35%. Tahun ini, kontribusinya masih dibawah 10%. ”Secara garis besar industri media dan anak usaha mengalami penurunan karena faktor pandemi. Jadi, kami strateginya melakukan banyak inovasi ke B2C. B2C tahun ini di bawah 10%, nanti B2C akan besar supaya tidak ketergantungan iklan 100%, sehingga kontrol bisnis akan lebih kuat ke MARI. B2C itu seperti merchandise, MARI Institut, e-concert, yakni transaksi pembelian dengan user baik ticketing maupun merchandise,” jelas Adrian.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com