Jakarta, Beritasatu.com - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) menjadi BUMN karya yang terus dipercaya oleh para pemberi kerja luar negeri. Selain dipercaya untuk membangun infrastruktur di berbagai negara yang tersebar di Asia, Pasifik, Timur Tengah, hingga Afrika, WIKA juga mendorong ekspor produk-produk industri.
Sebagai realisasi kinerja yang stabil positif sepanjang 2020 atau saat Indonesia dilanda pandemi Covid-19, WIKA terus mendorong kelanjutan ekspor di pasar global sepanjang tahun ini. Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito mengatakan, ekspor luar negeri WIKA turut membawa nama Indonesia, khususnya BUMN, ke kancah global.
“Sehingga, ini membuktikan bahwa BUMN karya Indonesia mempunyai daya saing yang tidak kalah dengan perusahaan multinasional lainnya, selain turut menjaga kinerja perseroan,” ujar Agung dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (7/4/2021).
Berdasarkan laporan keuangan 2020, Perseroan membukukan laba kotor dari kinerja operasi sebesar Rp 1,52 triliun meskipun mengalami tekanan pandemi Covid-19. Rasio utang berbunga pun masih berada pada angka 1,58 kali dari covenant 2,5 kali. Kepercayaan publik juga tercermin pada tingginya permintaan terhadap penawaran umum berkelanjutan obligasi dan sukuk WIKA tahap II pada Maret 2021 yang mengalami oversubscribed 2,3 kali.
Agung mengatakan, WIKA Group gencar mendorong ekspor produk-produk industrinya memasuki pasar mancanegara selain proyek yang saat ini tengah berjalan di dalam negeri. Belum lama ini, anak usaha WIKA, yaitu WIKA Beton (WTON) resmi melakukan ekspansi global pertama dengan mengekspor tiang pancang ke Taiwan.
Produk tiang pancang atau spun pile dengan panjang 8 meter itu diekspor untuk dapat digunakan dalam proyek infrastruktur yang tengah digalakkan Pemerintah Taiwan. Diraihnya tender ekspansi global ini didasarkan pada besaran kapasitas produksi yang dapat dijamin WTON dibandingkan beberapa eksportir negara lain di Asia Tenggara, seperti Vietnam dan Malaysia. Kegiatan ekspor WTON ini juga mengukuhkan visi WTON sebagai perusahaan terkemuka di bidang engineering, production, dan installation (EPI) industri beton di Asia Tenggara.
Langkah WTON ini meneruskan kesuksesan dari entitas anak WIKA yang lain, WIKA Industri Konstruksi (Wikon) yang juga telah melakukan ekspor struktur girder baja untuk jembatan yang digunakan pada proyek di Filipina bekerja sama dengan Matiere dari Prancis. Saat ini, Wikon juga berpotensi untuk melanjutkan ekspor produk tersebut.
Agung mengungkapkan, langkah keberhasilan produk industri WIKA Group masuk ke pasar ekspor ditopang oleh kapasitas produksi dan kualitas yang unggul dengan harga yang kompetitif dibandingkan para pesaing sejenis.
Istana Presiden Nigeria
Catatan impresif Perseroan di luar negeri ditunjukkan melalui proyek Istana Presiden Nigeria yang menjadi proyek prestisius di Afrika. WIKA telah berhasil mengerjakan proyek ini hingga mencapai 91% dan dijadwalkan selesai pada pertenganan 2021.
Menjadi proyek pertama di Republik Nigeria, WIKA bertanggung jawab sepenuhnya menyelesaikan empat bangunan, meliputi ballroom, head of state (bangunan pendukung di sekitar ballroom), service building (pusat kontrol), dan pavillion of president (tempat tinggal presiden beserta keluarga). “Proyek ini akan menjadi buah karya anak Indonesia dan cerminan kepercayaan dari benua Afrika untuk BUMN Indonesia,” kata Agung.
Proyek WIKA di luar negeri lainnya adalah Multipurpose Sport Complex di Kepulauan Solomon. Kelak, bangunan ini akan menjadi venue untuk kejuaraan internasional Pacific Games 2023 yang mengikutsertakan berbagai negara di sekitar pulau Pasifik. Proyek dengan lingkup rancang bangun ini berdiri dengan luas 5.800 meter persegi dengan fleksibilitas fungsi untuk dijadikan sebagai venue futsal, basket, dan voli.
Selain mengerjakan proyek, WIKA juga mendorong penggunaan material dari Indonesia untuk digunakan di proyek tersebut selain tetap memperhatikan kandungan material lokal. “Progres sampai saat ini mencapai 27% dengan target selesai pada Desember 2022. WIKA sedang fokus pada pekerjaan substruktur sambil menunggu kedatangan struktur baja sehingga bisa dilakukan erection baja pada Mei 2021,” jelas Agung.
Selain dua proyek tersebut, WIKA juga tengah menggarap proyek Indonesia Pavillion di Dubai Expo yang saat ini telah mencapai 60%. Paviliun tersebut akan siap digunakan pada Oktober 2021. Dubai Expo sendiri akan berlangsung selama 6 bulan sampai Maret 2022.
Sumber: BeritaSatu.com