Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta Indonesia Financial Group (IFG) yang merupakan holding BUMN perasuransian dan penjaminan dapat menjadikan Ping An Insurance sebagai acuan untuk melakukan transformasi pada industri jasa keuangan.
Perusahaan asuransi asal Tiongkok tersebut telah didirikan sejak tahun 1988 dan telah menembus jajaran atas Fortune global 500.
“Seperti Ping An Insurance perusahaan asuransi Asia yang masuk dalam jajaran atas Fortune Global 500,” katanya dalam webinar IFG Progress Launching di Jakarta, Rabu (28/4/2021).
Ia mengatakan Ping An Insurance mampu mengikuti perkembangan zaman serta berdaya saing di kancah global karena memiliki tata kelola perusahaan yang profesional, berinovasi terhadap produk keuangan, maupun menerapkan teknologi terbarukan.
Tak hanya itu, ia menyebutkan Ping An Insurance juga mampu mendapatkan kepercayaan konsumen sekaligus adaptif dalam digitalisasi serta perubahan perilaku konsumen yang terus mengikuti zaman.
“Saya berharap IFG dan sektor jasa keuangan Indonesia secara keseluruhan juga dapat bertransformasi dan melakukan inovasi seperti Ping An Insurance,” tuturnya.
Selain itu, menurut Erick IFG juga dapat mengimplikasikan berbagai aspek positif pada Ping An Insurance maka IFG menjadi pilar kekuatan ekonomi yaitu dengan memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan maupun pemegang saham dan masyarakat luas.
Lebih lanjut, pembentukan Indonesia Financial Group (IFG) yang merupakan holding BUMN perasuransian dan penjaminan merupakan upaya pemerintah untuk melakukan transformasi secara menyeluruh dan mengembangkan industri jasa keuangan dalam negeri.
Dengan dasar pembentukan IFG merupakan salah satu upaya transformasi BUMN secara menyeluruh dan berlandaskan akhlak khususnya amanah, kompeten dan adaptif.
“Ini merupakan pembenahan sektoral secara komprehensif untuk mentransformasi industri jasa yang profesional, kuat, dipercaya masyarakat dan mengikuti perkembangan zaman,” tuturnya.
Bahkan menurutnya pandemi Covid-19 yang sudah terjadi dalam kurun waktu setahun terakhir menyadarkan pemerintah untuk mempercepat proses transformasi perusahaan-perusahaan pelat merah. Hal ini tidak hanya dilakukan dari sisi korporasi, tetapi juga sumber daya manusia.
Dengan peluncuran lembaga think thank IFG Research Institute, yang diberi nama IFG Progress ia berharap akan memberikan ide-ide baru dan inovasi yang progresif yang berlandaskan pada akhlak.
“Sehingga dapat menjadi rujukan pembuat kebijakan. akademisi maupun praktisi dalam memajukan jasa keuangan serta meningkatkan literasi keuangan, perjalanan transformasi ekonomi kita. Kemudian BUMN kita, industri jasa keuangan kita untuk maju lebih kuat memerlukan pemikiran yang progresif, sinergi yang erat, dan tata kelola yang baik,” tutupnya.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com