Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan kekecewaannya terhadap lemahnya tingkat kemandirian industri obat, vaksin, dan alat-alat kesehatan (alkes) di Tanah Air.
“Kemandirian industri obat, vaksin, dan alat-alat kesehatan masih menjadi kelemahan serius yang harus kita pecahkan,” kata Presiden Jokowi saat menyampaikan Pidato Kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD di Gedung DPR/MPR/DPD Senayan, Jakarta, pada Senin (16/8/2021).
Presiden Jokowi yang mengenakan baju adat suku Baduy dari Jawa Barat dipadu dengan masker berwarna hitam, hadir bersama Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin.
Hadir secara daring pada Sidang Bersama MPR, diantaranya Presiden ke-5 Republik Indonesia yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, dan empat mantan Wakil Presiden, yaitu Try Sutrisno, Hamzah Haz, Jusuf Kalla, dan Boediono.
Di sisi lain, kata Presiden Jokowi, pandemi telah mempercepat pengembangan industri farmasi dalam negeri, termasuk pengembangan vaksin merah-putih, dan juga oksigen untuk kesehatan.
“Ketersediaan dan keterjangkauan delapan harga obat akan terus kita jamin, dan tidak ada toleransi sedikit pun terhadap siapa pun yang mempermainkan misi kemanusiaan dan kebangsaan ini,” katanya.
Selain itu, lanjutnya, pemerintah akan terus bekerja keras mengerahkan semua sumber daya demi mengamankan pasokan kebutuhan vaksin nasional. Namun, pada saat yang sama, Indonesia juga terus memperjuangkan kesetaraan akses terhadap vaksin untuk semua bangsa.
“Sebab, perang melawan Covid-19 tidak akan berhasil jika ketidakadilan akses terhadap vaksin masih terjadi. Melalui diplomasi vaksin ini, kita telah menunjukkan kepada dunia, bahwa Indonesia berperan aktif untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial,” kata Presiden Jokowi.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: Investor Daily