Jakarta, Beritasatu.com - Rektor IPB University Arif Satria memberi catatan terkait pembentukan Badan Pangan Nasional (BPN) yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) 66/2021 tentang Badan Pangan Nasional. Aturan ini diteken Presiden Jokowi pada 29 Juli 2021 lalu.
Dalam perpes ini, terdapat sembilan jenis pangan yang dikelolah oleh BPN yaitu beras, jagung, kedelai, gula konsumsi, bawang, telur unggas, daging ruminansia, daging unggas, dan cabai. Arif mempertanyakan mengapa ikan tidak dimasukkan dalam jenis pangan yang dikelola BPN, padahal ikan merupakan sumber protein penting untuk manusia.
“Persoalan pangan itu tidak hanya masalah protein hewani seperti itu dan juga karbohidrat, tetapi juga protein-protein lain seperti produk perikanan. Menurut saya, ikan menjadi salah satu sumber protein terbaik yang perlu dikonsumsi agar kualitas gizi masyarakat bisa meningkat. Untuk perikanan, isu keamanan juga masalah yang sangat serius. Jadi mestinya perikanan harus disentuh dalam aturan ini,” kata Arif dalam diskusi Indef bertajuk “Menanti Taji Badan Pangan Nasional”, Senin (30/8/2021).
Selain ikan, menurut Arif garam seharusnya juga dimasukkan dalam jenis pangan yang dikelola BPN. Apalagi selama ini kerap ditemukan perbedaan data tentang stok garam, sehingga memengaruhi kebijakan impor.
“Antar lintas kementerian selalu punya data (stok garam) yang berbeda. Saya kira kehadiran BPN seharusnya bisa menjadi jalan tengah untuk menyelesaikan kisruh garam yang selama ini selalu menjadi kontroversi,” paparnya.
Arif menambahkan, BPN sebagai regulator harus memastikan akurasi data pangan yang dimiliki oleh Badan Pusat Statistik (BPS), sehingga BPN menjadi penentu kebijakan pangan. Misalnya terkait perlu tidaknya impor pangan.
“Jadi, akurasi data ini sangat penting sekali. Yang paling krusial juga tentang data stok pangan yang dimiliki masyarakat. Barangkali stok di Bulog jelas karena ada gudang, tetapi kita juga perlu mengukur berapa stok yang ada di masyarakat. Menurut saya ini sangat krusial, sehingga BPN bisa memprediksi bagaimana untuk menjaga stabilitas pangan, termasuk memberikan rekomendasi soal pangan,” kata Arif.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com