Jakarta, Beritasatu.com - Peraturan Pemerintah (PP) tentang penggabungan PT Bhanda Ghara Reksa (BGR) ke dalam PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) telah terbit. Pihak direksi pun mulai menyosialisasikan tentang penggabungan ini kepada karyawan.
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah mengeluarkan PP nomor 97 tahun 2021 tentang penggabungan PT BGR ke dalam PT PPI, dalam rangka untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis.
PP Nomor 97 Tahun 2021 tersebut menyatakan bahwa untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan penetrasi bisnis jaringan distribusi dan perdagangan, serta mendukung ketersediaan dan keterjangkauan termasuk bahan pangan, perlu melakukan penggabungan BGR ke dalam PPI.
Proses lainnya yang telah dijalankan adalah pengumuman Rancangan Penggabungan Perusahaan BGR ke dalam PPI yang telah diumumkan pada tanggal 28 September 2021, hal ini disampaikan kepada pihak ketiga, kreditur dan debitur dari kedua belah pihak perusahaan.
Juga pengumuman terhadap karyawan PPI BGR, yang disampaikan juga secara tertulis oleh masing-masing direksi yang bergabung.
Menindaklanjuti terbitnya PP dan RPP tersebut, Direksi PPI bersama dengan Direksi RNI, sebagai koordinator Klaster Pangan, dan Direksi BGR menggelar sosialisasi terhadap para karyawan BGR di Kalibesar Jakarta Barat.
Direktur Utama PPI Nina Sulistyowati menyampaikan bahwa penggabungan ini merupakan visi misi ke depan dari pemegang saham terhadap peran PPI dan BGR dalam eksosistem pangan yang lebih baik.
"Kita bangun bersama-sama new PPI ini menjadi perusahaan yang kuat. Kita ke depan akan menjadi semakin besar, manfaat untuk negara juga akan semakin luas, dengan meningkatkan skala dan kapabilitas perdagangan melalui akselerasi ekspor dan integrator logistic pangan dan pasar eksternal lainnya,” ujar Nina dalam sosialisasinya.
Sementara itu Direktur Pengembangan dan Pengendalian Usaha Febriyanto sebagai mengatakan, dengan ditandatangani PP penggabungan BGR ke PPI dan diumumkannya RPP ini, masih memiliki waktu sekitar 25 hari sampai dengan RUPS penggabungan untuk melakukan persiapan dan konsolidasi yang komprehensif,
"Kita sangat berharap bahwa hasil penggabungan ini jelas untuk membesarkan fungsi PPI-BGR ke depannya yaitu trading logistic di dalam eksosistem pangan" kata Febriyanto.
Dalam kesempatan sama, Direktur Utama BGR M Kuncoro Wahyu Wibowo menyampaikan, "Kita menunggu RUPS untuk menjadikan secara de jure. Kita harus dukung tujuan merger ini yang telah ditandatangani oleh Presiden sebagai kekuasaan tertinggi di negara ini. Tugas dewan direktur adalah menerjemahkan keinginan pemegang saham tanpa merugikan pihak manapun. Yakin opportunity akan menjadi lebih besar, harus trust terhadap negara."
Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, SDM dan Umum PPI Wien Irwanto dengan penuh optimisme menambahkan, "Penggabungan sebagai awal kebangkitan besar kita. Kita PPI-BGR. Kita tidak boleh bertanya dengan baju apa kita berbakti untuk negara, ini menjadi momen kita bangkit di klaster pangan ini, peluang kita akan menjadi besar. Karier lebih terbuka bisa saling mengisi didalam klaster pangan ini,” papar Wien.
Lebih lanjut Wien menjelaskan bahwa Tim Pokja PPI-BGR tiap hari berkoordinasi. "BOD akan membuat merger ini smooth sampai dengan H-0. Kita upayakan merger ini dijalankan dengan baik, dan dapat lebih berperan untuk masyarakat bangsa dan negara. Bismillah kita akan jaga ini semua, kami akan upayakan secara clear & clean," ungkap Wien.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com