Jakarta, Beritasatu.com - Sekretaris Jenderal Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila (PP) Arif Rahman, menyikapi pernyataan negatif terhadap PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, di saat kondisi perusahaan sudah membaik.
Krakatau Steel sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sangat berkaitan langsung dengan kemajuan industri baja Indonesia. Oleh sebab itu, Arif sangat menyayangkan kepada pihak-pihak yang justru tidak memihak kepada kemajuan bangsa sendiri. Pemuda Pancasila juga mendukung penggunaan produk baja dalam negeri untuk kemandirian industri nasional.
"Di era globalisasi ini, seharusnya kita mendukung penggunaan karya-karya anak bangsa, mendukung kemajuan perusahaan kebanggaan negeri seperti BUMN ini, agar dapat bersaing dengan perusahaan lain di dunia. Jangan malah mencari-cari kesalahan untuk menjatuhkan bangsa sendiri,” ujar Arif Rahman mewakili dukungan Pemuda Pancasila untuk Krakatau Steel, seperti dikutip keterangan tertulis yang diterima Beritasatu.com, Kamis (7/10/2021) malam.
"Krakatau Steel yang sudah bersusah payah mencetak laba setelah delapan tahun merugi harusnya kita apresiasi, bukan malah diserang dengan tanggapan-tanggapan negatif,” tambahnya.
Selain itu, lanjut Arif, tanggapan negatif itu sangat tidak berdasar. Ada banyak kesalahan persepsi dan tidak didukung dengan data-data yang valid. Mereka hanya bermodalkan persepsi tanpa pikir panjang apa dampaknya.
“Sangat jelas, mereka itu hanya asal bicara, kita semua tahu bagaimana Krakatau Steel mulai berangsur pulih hingga saat ini, semua ada di berita, jelas datanya karena Krakatau Steel adalah perusahaan publik yang informasinya harus terbuka dan transparan,” lanjut Arif.
Sebagai bagian dari Pemuda Pancasila yang selalu mengusung kebenaran dan keadilan, Arif menyesalkan tindakan yang memecah belah persatuan Indonesia.
Arif mencurigai ada pihak-pihak berkepentingan di balik layar yang memiliki niat buruk dan tidak menghendaki Silmy Karim berhasil menangani permasalahan di Krakatau Steel ini.
Padahal BUMN di era Presiden Jokowi, terutama Krakatau Steel di bawah kepemimpinan Silmy Karim, sudah bangkit dari keterpurukan, mulai merangkak naik untuk kembali menjadi perusahaan BUMN yang memiliki kinerja baik. Krakatau Steel pun mampu menjadi kekuatan bagi industri baja dalam negeri.
“Mereka yang berbicara seperti itu apa bisa menangani BUMN sakit seperti halnya Silmy Karim? Tidak mudah membenahi perusahaan besar semacam Krakatau Steel. Jika tidak memiliki kemampuan, tidak punya data yang valid, sebaiknya jangan menyebarkan kebencian dan hoax seperti ini. Budayakan kritik yang membangun agar memberikan contoh yang baik bagi masyarakat. Jangan biarkan bangsa ini terpecah belah dengan adanya orang-orang seperti mereka,” pungkasnya.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com