ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

Tekan Efisiensi Operasional, Laba Darma Henwa Naik 106,8%

Penulis: Lona Olavia | Editor: WBP
Sabtu, 23 Oktober 2021 | 11:30 WIB
Tongkang pengangkut batu bara.
Tongkang pengangkut batu bara. (Antara)

Jakarta, Beritasatu.com- PT Darma Henwa Tbk (DEWA), emiten kontraktor batu bara mencatatkan kenaikan laba bersih di semester I 2021 sebesar 106,8% menjadi US$ 1,51 juta dibandingkan US$ 0,73 juta di semester I 2020. Pencapaian ini hasil implementasi tiga strategi yaitu pengurangan biaya operasi, penerapan global sourcing, dan peningkatan kapasitas fleet produksi.

"Strategi ini memungkinkan Darma Henwa memberikan nilai tambah lebih kepada klien dan pemegang saham, sekaligus mendorong pertumbuhan perusahaan dengan tujuan memiliki keunggulan kompetitif di bisnis jasa pertambangan dan mendapatkan pangsa pasar yang lebih luas," kata Presiden Direktur PT Darma Henwa Rio Supin dalam keterangan tertulis yang dikutip Sabtu (23/10/2021).

Pada semester I 2021, volume overburden removal mencapai 57,43 juta bcm dan volume penambangan batu bara mencapai 7,70 juta ton. Volume pemindahan material dengan menggunakan fleet produksi DEWA sendiri meningkat pesat sebesar 61,4% menjadi 39,70 juta bcm, dibandingkan 24,60 juta bcm di semester I-2020. Sebaliknya volume pemindahan material yang dikerjakan oleh subkontraktor turun sebesar 46,1% menjadi 23,66 juta bcm dibandingkan 43,86 juta bcm di semester I 2020. Total volume pemindahan material sedikit menurun sebesar 7,5% menjadi 63,35 juta bcm dibandingkan 68,46 juta bcm di semester I 2020.

ADVERTISEMENT

Meskipun terdapat pelepasan salah satu subkontraktor pada pertengahan 2020 di proyek Bengalon, Darma Henwa berhasil meningkatkan kapasitas produksi dari peralatan baru dan rekondisi fleet lama sehingga meminimalkan penurunan volume pemindahan material. Dengan demikian margin keuntungan perseroan meningkat signifikan di semester I 2021.

Sementara total aset tumbuh sebesar 5,0% menjadi US$ 578,1 juta, dibandingkan US4 550,6 juta pada 31 Desember 2020, karena adanya peningkatan aset tetap, sejalan penambahan kapasitas alat berat untuk melakukan lebih banyak pekerjaan menggunakan peralatan sendiri.

Walaupun pendapatan menurun 9,6% menjadi US$ 152,9 juta, dari US$ 169,1 juta di semester I 2020, marjin laba kotor tumbuh secara signifikan menjadi 10,3% dibandingkan 0,5% di semester I 2020, karena penurunan biaya subkontraktor sebesar 39,9% dan penurunan biaya perawatan sebesar 24,1%. Lalu, laba operasional meningkat 4,3% menjadi US$ 6,9 juta dari US$ 6,6 juta, meskipun mengalami rugi selisih kurs US$ 1,4 juta karena penguatan nilai tukar rupiah.

"Ini adalah kerugian non-tunai yang dihasilkan dari konversi nilai mata uang rupiah ke dolar. Manajemen utang yang baik serta pembayaran utang yang konsisten kepada bank dan leasing sehingga meringankan beban keuangan sebesar 5,2% menjadi US$ 5,1 juta dari sebelumnya US$ 5,4 juta," sebut Rio.



Bagikan

BERITA TERKAIT

Tertekan Sentimen Negatif, Harga Batu Bara Turun

Tertekan Sentimen Negatif, Harga Batu Bara Turun

EKONOMI
PTBA Targetkan Produksi Batu Bara Tembus 41 Juta Ton hingga Akhir 2023

PTBA Targetkan Produksi Batu Bara Tembus 41 Juta Ton hingga Akhir 2023

EKONOMI
RMK Energy Benahi Operasional untuk Kejar Target 2023

RMK Energy Benahi Operasional untuk Kejar Target 2023

EKONOMI
Sempat Disindir Jokowi, NIM Perbankan September Masih Tinggi Capai 4,85%

Sempat Disindir Jokowi, NIM Perbankan September Masih Tinggi Capai 4,85%

EKONOMI
Sri Mulyani Beberkan Kriteria Rumah yang Dapat Gratis PPN

Sri Mulyani Beberkan Kriteria Rumah yang Dapat Gratis PPN

EKONOMI
Rupiah 3 November 2023 Menguat Signifikan ke Rp 15.700-an, Ini Pemicunya

Rupiah 3 November 2023 Menguat Signifikan ke Rp 15.700-an, Ini Pemicunya

EKONOMI

BERITA TERKINI

Aksi Ribuan Buruh di Karawang Picu Kemacetan Panjang

Aksi Ribuan Buruh di Karawang Picu Kemacetan Panjang

HUKUM & HANKAM 32 menit yang lalu
Loading..
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT