Jakarta, Beritasatu.com - Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu atau TEKAD, bentuk upaya Kemendes PDTT meningkatkan potensi sektor pertanian di desa-desa yang tersebar di lima provinsi. Program tersebut diharapkan mampu memberikan terobosan percepatan pembangunan ekonomi.
Demikian diungkapkan Sekretaris Direkrotat Jenderal (Sesditjen) Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa Kemendes PDTT, Sudrajat dalam acara FGD Gender Equality and Social Inclusion (GESI) di Jakarta, Rabu (3/11/2021).
“Diharapkan dapat terumuskan program yang dapat dikembangkan untuk memingkatkan peran perempuan dalam pengembangan ekonomi di desa-desa yang sudah ditetapkan menjadi wilayah sasaran,” kata Sudrajat dalam keterangan seperti diterima Beritasatu.com, Kamis (4/11/2021).
“Saya berharap ada komunikasi yang sangat baik terkait apa saja yang akan kita kembangkan dan apa yang akan kita tuju bersama-sama agar program ini berhasil dan sukses di lima provinsi yang sudah menjadi titik fokus,” ujar Sudrajat.
Sudrajat mengatakan program TEKAD semula bernama Pengembangan Desa Mitra yang sudah berjalan sejak 2017. Kemudian, berubah menjadi program pengembangan desa-desa pertanian pada 2019.
“Sejak tahun 2020 ini menjadi program TEKAD yang tujuannya adalah terwujudnya masyarakat desa yang berdaya dan mampu berkontribusi terhadap transformasi desa dan pertumbuhan yang inklusif,” kata Sudrajat.
Sementara itu, National Team Leader TEKAD, Amril Buamona mengatakan kegiatan yang mengangkat tema “Mainstreaming Gender Equality and Social Inclusion” tersebut digelar dalam rangka menciptakan program TEKAD agar berhasil dan berdaya guna.
“Kita bahas bersama bagaimana mengarusutamakan keutamaan gender dan kelompok-kelompok rentan marginal ke dalam desian program TEKAD,” kata Amril.
Menurut Amril, secara konkret memang sebenarnya banyak substansi yang bisa dielaborasi. Pasalnya, perempuan dan kelompok rentan marginal sebetulnya punya peran ekonomi yang signifikan di daerah.
“Kita akan analisa dan lakukan kajian untuk membangun komitmen kita bagaimana pengarusutamaan gender dan social inclusion ini agar diterapakn secara konkret dan optimal dalam implementasinya ke depan,” ucap Amril.
Untuk diketahui, selain dihadiri para pejabat Kemendes PDTT kegiatan tersebut dihadiri oleh semua TL dan TA GESI provinsi yang tersebar di 5 kawasan Indonesia timur yakni Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara dan Nusa Tenggara Timur.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com