Minggu, 28 Mei 2023

Pengusaha Laboratorium Usul Tarif Tes PCR Tidak Dipukul Rata

Herman / EHD
Selasa, 16 November 2021 | 16:29 WIB

Jakarta, Beritasatu.com – Pengushaa laboratorium yang juga Ketua Komtap Bidang Kesehatan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Titi Rusdi mengusulkan agar tarif pemeriksaan Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) tidak dipukul rata, mengingat penggunaan teknologi dan fasilitas dari masing-masing laboratorium sangat beragam.

Dalam menentukan batas tarif tertinggi untuk pemeriksaan PCR, pemerintah juga perlu mendengar suara dari para stakeholder terkait.

Seperti diketahui, pemerintah Indonesia telah menetapkan batas tarif tertinggi untuk pemeriksaan RT-PCR sebesar Rp 275.000 untuk wilayah Jawa-Bali dan Rp 300.000 untuk daerah lain. Aturan ini sudah efektif berlaku sejak 27 Oktober 2021.

Advertisement

“Untuk tarif PCR, menurut saya agak sulit kalau dipukul rata, semua laboratorium harus segitu. Untuk pemeriksaannya sendiri, komponennya kan berbagai macam. Laboratorium juga harus punya beberapa ruangan yang berbeda dan harus bertekanan negatif. Ini semua tentunya membutuhkan biaya yang besar, termasuk juga untuk SDM-nya dan alat pelindung diri (APD),” kata Titi Rusdi dalam webinar yang digelar Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Selasa (16/11/2021).

Bila ada satu laboratorium yang berani memberikan tarif pemeriksaan PCR dengan harga murah, kemudian dijadikan acuan oleh pemerintah, menurut Titi hal itu juga tidak tepat. Sebab masing-masing laboratorium menjalankan manajemen operasional yang berbeda.

“Labaratorium kan beda-beda, ada yang menggaji karyawannya sesuai UMR, di atas UMR, ada juga yang memiliki banyak cabang di seluruh Indonesia. Seandainya laboratorium tersebut tidak bisa bertahan dengan harga yang ditetapkan, mereka kan nantinya juga tidak bisa meng-cover seluruh Indonesia,” kata Titi.

Untuk tetap bisa menjaga kualitas layanan dengan adanya kebijakan penurunan tarif pemeriksanan PCR, Titi mengatakan sejumlah laboratorium kini melakukan efisiensi, termasuk mengurangi jumlah SDM.

“Kita melakukan efisiensi di semua elemen. Dengan vendor, kita juga melakukan negosiasi ulang. Kemudian juga akan ada pengurangan beberapa karyawan kontrak karena kebutuhan tes kan mulai berkurang. Ini semua kita lakukan agar kita bisa tetap menjaga kualitas layanan,” kata Titi.



Sumber: BeritaSatu.com

Saksikan live streaming program-program BTV di sini


Bagikan

BERITA TERKAIT

Kadin Ingatkan Risiko Penularan Hepatitis Akut dari Ibu ke Anak

Kadin Ingatkan Risiko Penularan Hepatitis Akut dari Ibu ke Anak

LIFESTYLE
Kemendikbudristek Gandeng Hipmi untuk Program Kedaireka

Kemendikbudristek Gandeng Hipmi untuk Program Kedaireka

NASIONAL
Momen Ramadan, Hipmi Jakarta Selatan Terus Perkuat Kerjasama dengan Pemda

Momen Ramadan, Hipmi Jakarta Selatan Terus Perkuat Kerjasama dengan Pemda

MEGAPOLITAN
KPK Harap Banding atas Vonis Mardani Maming Dikabulkan Hakim

KPK Harap Banding atas Vonis Mardani Maming Dikabulkan Hakim

NASIONAL

BERITA TERKINI

Kontrak Berakhir, James Milner Tinggalkan Liverpool

SPORT 5 menit yang lalu
1047366

F1 GP Monaco: Alonso Tebar Ancaman ke Verstappen

SPORT 15 menit yang lalu
1047362

Jelang Waisak 2023, Candi Borobudur Kian Dipercantik

NUSANTARA 17 menit yang lalu
1047365

Preview Chelsea vs Newcastle: The Blues Mampu Raih 3 Poin?

SPORT 23 menit yang lalu
1047364

Kunci Sukses, Sandiaga Uno Ajak Peserta HoteL Talk Adopsi Konsep 3G

NASIONAL 29 menit yang lalu
1047363

Jemaah Haji Asal Sleman Didominasi Lansia, Tertua Usia 93 Tahun

NASIONAL 38 menit yang lalu
1047361

Lari Pagi di Alun-Alun Kota Serang, Ganjar Pranowo Diserbu Ibu-ibu

BERSATU KAWAL PEMILU 49 menit yang lalu
1047360

Lionel Messi Masuk Skuad Argentina Lakoni Tur Asia

SPORT 1 jam yang lalu
1047359

Natasha Rizki Unggah Foto Bersama Ketiga Anaknya, Netizen: Ibu Strong!

LIFESTYLE 1 jam yang lalu
1047358

Persebaya Gelar Uji Coba Lawan Bali United Minggu Sore

SPORT 1 jam yang lalu
1047357
Loading..
TAG TERPOPULER

ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon