Jakarta, Beritasatu.com -PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) menetapkan harga penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham sebesar Rp 482 per saham. Dengan harga penawaran ini, Caturkarda berpeluang meraih dana sebesar Rp 493,56 miliar.
Berdasarkan prospektus yang dirilis pada Kamis, (18/11/2021), Caturkarda Depo Bangunan akan melepas 1,02 miliar saham atau 15,08% dari modal perseroan. "Selain penawaran saham ke publik, perseroan juga akan melakukan program employee stock allocation (ESA) sebesar 0,13% dari total modal perseroan," kata keterangan itu.
PT Mirae Asset Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi dan penjamin emisi dalam IPO tersebut. Sementara masa penawaran umum akan dilakukan pada 18-23 November 2021 dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 25 November 2021.
Sesuai rencana, dana dari IPO akan digunakan untuk belanja modal perseroan, melunasi pinjaman kepada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), penyetoran modal kepada entitas anak, PT Megadepo Indonesia serta untuk modal kerja perseroan.
Adapun Caturkarda Depo Bangunan bergerak dalam industri bangunan dengan gerai Depo Bangunan. Saat ini, perseroan memiliki sembilan gerai Depo Bangunan yang berlokasi di Jakarta, Serpong, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali dan Lampung.
Selain Caturkarda Depo Bangunan, PT Perma Plasindo Tbk (BINO juga sudah menetapkan harga IPO sebesar Rp 138 per saham. Dengan melepas 435 juta saham atau 20% dari modal perseroan, maka Perma Plasindo bisa meraih dana sebesar Rp 60,03 miliar.
PT Indo Capital Sekuritas dan PT Semesta Indovest Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi. Sementara PT Phillip Sekuritas Indonesia bertindak sebagai penjamin emisi efek. Perseroan melakukan masa penawaran umum pada 18-23 November 2021, sedangkan pencatatan saham di BEI pada 25 November 2021.
Dana dari IPO akan digunakan untuk pelunasan pokok utang, pinjaman entitas anak, pembelian tanah, pengembangan Bantex hybrid file digital dan sisanya akan digunakan oleh entitas anak, PT Bino Mitra Sejati. Adapun Perma Plasindo memiliki kegiatan usaha utama dalam produksi dan distribusi alat tulis kantor dengan merek Bantex. Perusahaan ini akan bertransformasi menjadi perusahaan digital dengan pengembangan Bino digital solution hybrid filing.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: Investor Daily