Jakarta, Beritasatu.com - Kemajuan ekonomi syariah di Indonesia harus didukung dengan transformasi digital. Hal ini sejalan dengan pergeseran perilaku masyarakat di masa pandemi Covid-19 sehingga transaksi banyak dilakukan secara digital.
“Kunci untuk transformasi pelayanan produk adalah dengan menerapkan excellence service, yaitu memperlakukan product as services yang berorientasi kepada pelanggan,” kata Founder dan Chairman Tijari Institute, Abdurrahman Syahrawi dalam webinar bertema Ekonomi Syariah dan Literasi Digital di Era Pandemi Untuk Mendorong Kebangkitan Ekonomi seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya Senin (22/1/2021).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pembiayaan Syariah Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM), Ari Permana menyebutkan tujuan program LPDB-KUMKM adalah memperkuat permodalan koperasi dan UMKM dalam bentuk pinjaman atau pembiayaan. “Pemerintah telah mengucurkan dana sebesar Rp 1 triliun untuk pemulihan ekonomi lewat LPDP-KUMKM agar koperasi dan UMKM dapat terus melakukan aktivitas ekonominya di tengah dampak pandemi,” ujar Ari.
Sementara Pemimpin Departemen Bisnis Mikro dan Gadai Bank DKI Unit Usaha Syariah Jaeni Miftah menyampaikan, Bank DKI telah melakukan beberapa langkah-langkah antisipatif terkait dampak Covid-19 terhadap portofolio kredit yakni membuat pemutakhiran peraturan perusahaan serta menyusun petunjuk pelaksanaan penerapan stimulus. “Stimulus yang kami berikan kepada usaha mikro yang terdampak Covid-19 antara lain penurunan margin bagi hasil/ujroh, perpanjangan jangka waktu, dan penambahan fasilitas pembiayaan,” ujar Jaeni
Sekretaris Badan Pelaksana Harian (BPH) Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asep Supyadillah ketika membuka kegiatan mengatakan qebinar ini, diharapkan menjadi solusi untuk meningkatkan dan mendorong perkembangan UMKM di masa depan.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com