Jokowi Minta Polri Kawal Realisasi Investasi

Mangupura, Beritasatu.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan jajarannya mengawal realisasi investasi di Tanah Air. Pasalnya, investasi merupakan motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional, bukan APBN yang hanya berkontribusi sebesar 15%.
“Jajaran Polri turut mengawal investasi hingga bisa menetas dan direalisasikan,” kata Presiden Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Kepala Kesatuan Wilayah (Kasatwil) Tahun 2021 di Candi Ballroom, Hotel The Apurva Kempinski, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Jumat (3/12/2021).
Jokowi menyebutkan sekitar 85% perputaran uang dan pertumbuhan ekonomi ada pada sektor swasta dan BUMN. "Jadi kalau ada yang ganggu-ganggu di daerah urusan investasi, kawal dan dampingi agar setiap investasi betul-betul bisa direalisasikan karena kunci penggerak ekonomi kita ada di situ," tegasnya.
Saat ini, lanjutnya, investasi tidak hanya di Jawa, tetapi juga di luar Jawa. Investasi di luar Jawa justru kini lebih banyak, yakni sekitar 51,7% dibandingkan di Jawa yang berkontribusi sekitar 48%.
"Investasi yang sudah ada, investasi yang baru berproses, maupun investasi yang baru datang, jaga. Saya sudah titip juga ke kapolri, kapolda yang tidak bisa menjaga diperingatkan, sulit tidak bisa mengawal, tidak bisa menyelesaikan yang berkaitan dengan agenda besar negara kita, maaf saya keras, ngomong keras, tidak bisa, diganti," tegasnya.
Perekonomian Indonesia saat ini mulai merangkak naik kembali setelah sebelumnya berada pada posisi minus akibat pandemi. Pada kuartal IV tahun 2020, ekonomi nasional masih minus 2,19%, kemudian kuartal I 2021 masih mencatatkan pertumbuhan minus 0,74%.
Pada kuartal II tahun 2021, ekonomi Indonesia sudah melompat sekitar 7,07%. Pada Juli, varian Delta merebak sehingga pemerintah menerapkan pembatasan mobilitas masyarakat yang membuat perekonomian nasional turun lagi menjadi 3,51%.
Kepala negara berharap perekonomian nasional pada kuartal IV tahun 2021 bisa tumbuh pada kisaran 4,5% sampai 5,5%.
"Kalau pengendaliannya masih seperti ini, di 2022 inilah kebangkitan ekonomi akan kelihatan. Motor penggerak dari pertumbuhan ekonomi adalah investasi," katanya.
Sumber: BeritaSatu.com
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
PPP Minta Hal Ini ke Megawati jika Sandiaga Tak Dipilih Jadi Cawapres Ganjar
Ganjar Pranowo Berkomitmen Buka Lebih Banyak Peluang Kerja bagi Difabel
Grup SRAJ Dapatkan Pinjaman Rp 500 Miliar dari Indonesia Infrastructure Finance
Penemuan Jenazah Wanita Gegerkan Wisatawan Penangkaran Buaya Mayang Mangurai
Nama Bacawapres Ganjar Mengerucut ke Khofifah, Hasto PDIP: Hanya Bu Mega yang Tahu
5
B-FILES


ASEAN di Tengah Pemburuan Semikonduktor Global
Lili Yan Ing
Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin