Kadin Siapkan Road Map Indonesia Emas 2045
Jumat, 3 Desember 2021 | 19:32 WIB

Jakarta, Beritasatu.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyiapkan Road Map To Indonesia 2045 dengan menguatkan tiga program utama, yakni mendukung percepatan investasi seperti spirit UU Cipta Kerja, membangun ekonomi daerah dan menciptakan kewirausahaan serta penguatan sumber daya manusia (SDM) melalui vokasi.
"Kita ambil spirit dari UU Cipta Kerja. Spirit mempercepat dan permudah investasi, ada lapangan kerja bagi masyarakat dan mengurangi kemiskinan. Lalu kuatkan ekonomi daerah, kebijakannya jangan disamakan, tapi lihat potensi daerahnya. Ingat, ekonomi daerah kuat, ekonomi nasional akan kokoh," ujar Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid di sela Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) 2021 di Nusa Dua, Bali yang berlangsung 3-4 Desember 2021.
Dalam keterangan yang diterima Jumat (3/12/2021), Arsjad menjelaskan untuk mengangkat fondasi ekonomi Indonesia, diperlukan dukungan UMKM melalui penguatan kewirausahaan dan SDM. "UMKM harus naik kelas, dari informal menjadi formal sehingga bisa mengakses permodalan untuk menjadi lebih besar," kata Arsjad.
Dia mengatakan Kadin mendorong program ekonomi kerakyatan yang mengedepankan kerja sama, kolaborasi menciptakan wirausaha sosial, peduli terhadap ekonomi negara, bangsa dan masyarakat. "Itulah ekonomi Pancasila yang bertujuan menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," ujarnya.
Hal ini juga kata Arsjad, akan dibawa Pemerintah Indonesia dalam Presidensi G-20 yang digelar di Bali tahun 2022. Indonesia akan membawa isu-isu negara berkembang, yakni soal UMKM dan ekonomi digital serta komitmen Indonesia menyiapkan diri sebagai kekuatan ekonomi dunia melalui industri hijau dan ramah lingkungan. "Ini event memperkenalkan Indonesia yang baru, Indonesia menuju 2045 sebagai kekuatan ekonomi hijau dan bersih," kata dia.
Dalam rapimnas ini juga Kadin mendukung program pemerintah untuk mencapai target net zero di 2060. Saat ini, Kadin sedang menyiapkan net zero bagi usahawan tingkat UMKM dibantu Kadin daerah (Kadinda). "Ingat, di COP-26 kemarin, Indonesia juga jadi leader dalam menginisiasi carbon trading yang perangkatnya sudah kita siapkan," jelasnya.
Arsjad Rasjid berharap, Rapimnas Kadin yang merupakan amanat munas ini dapat berkontribusi dalam pemulihan ekonomi khususnya sektor pariwisata dan UMKM di Bali. Dalam rapimnas ini, Kadin Indonesia juga menggelar acara pameran UMKM dan industri kreatif di sepanjang lobby tempat berlangsungnya acara. "Dalam rapimnas ini, hadir semua perwakilan Kadin daerah dari 34 provinsi dan asosiasi yang tergabung dalam Kadin Indonesia. Rapimnas ini ajang kita berkonsolidasi, menyamakan visi-misi dan program-program utama untuk membantu pemerintah mempercepat pemulihan kesehatan dan ekonomi di masa pandemi ini," ujar Arsjad Rasjid.
Sementara Koordinator Wakil Ketua Umum (WKU) I Bidang Organisasi, Hukum dan Komunikasi Kadin Indonesia yang juga Ketua Steering Committee Rapimnas, Yukki Nugrahawan Hanafi, mengatakan rapimnas kali ini tampak sedikit berbeda dari yang sebelumnya karena menggelar forum bisnis dengan pihak pemerintah yakni menteri dengan empat skala prioritas, yakni transformasi dan industri kesehatan, kewirausahaan dan investasi, pemberdayaan UMKM dan net zero emission.
Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi Kadin Indonesia sekaligus Ketua Panitia Pelaksanaan Rapimnas, Eka Sastra mengatakan panitia sengaja memilih Bali sebagai tempat acara tak terlepas dari tema yang diangkat, Bangkit Bersama. Harapannya, dengan berhasilnya Bali menyelenggarakan acara besar seperti Rapimnas Kadin akan membuat sektor pariwisata bangkit.
Sumber: BeritaSatu.com
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Jelang Hari Santri 2023, NU Ingatkan Semangat Resolusi Jihad di Era Digitalisasi
Tarif Normal LRT Jabodebek Berlaku Mulai 1 Oktober, Maksimal Rp 20.000
Momen Rakernas IV PDIP, Sinyal Dukungan Jokowi untuk Ganjar hingga Rekomendasi Pangan
Elektabilitas Ganjar Naik, Mega Ingatkan Kader PDIP Jangan Terlena
3
Penutupan Rakernas, PDIP Luncurkan Program Beasiswa Megawati Fellowship
B-FILES


ASEAN di Tengah Pemburuan Semikonduktor Global
Lili Yan Ing
Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin