London, Beritasatu.com- Pemulihan ekonomi Inggris melambat di kuartal III lebih tajam dari yang diperkirakan bahkan sebelum kedatangan varian Covid-19 omicron, menurut rilis data resmi Rabu (22/12/2021).
"Produk domestik bruto (PDB) negara tersebut tumbuh 1,1% pada periode Juli-September ketika ekonomi dibuka kembali," kata Kantor Statistik Nasional (ONS) dalam sebuah pernyataan.
Angka itu dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya 1,3% dan mengikuti pertumbuhan 5,4% yang direvisi ke bawah pada kuartal II 2021, karena gangguan pasokan global merugikan bisnis.
Para ekonom memperkirakan perlambatan akan berlanjut ke kuartal IV 2021, karena pembatasan baru-baru ini yang bertujuan mengatasi penyebaran omicron. Ditambah dengan gejolak inflasi dan kenaikan suku bunga Inggris yang juga akan menambah beban.
Namun ONS menambahkan bahwa ekonomi lebih dekat ke tingkat sebelum pandemi di kuartal III 2021 sebagai hasil dari pembaruan dari data tahun lalu. PDB Inggris menyusut 9,4% pada 2020 akibat dampak darurat krisis kesehatan Covid-19. Itu naik dari angka sebelumnya, yakni kontraksi hingga 9,7%.
"Angka revisi kami menunjukkan PDB Inggris pulih sedikit lebih lambat pada kuartal III 2021. Kinerja dari sektor kesehatan dan penataan rambut jauh lebih lemah di seluruh kuartal, sementara sektor energi berkontraksi lebih banyak di September dari perkiraan kami sebelumnya," kata pejabat ONS Darren Morgan.
Adapun penataan rambut menjadi ekonomi sirkular di Inggris, dengan mengalihkan bahan yang mudah didaur ulang seperti foil rambut dan rambut lama.
Ekonomi sirkular menjaga sumber daya tetap digunakan selama mungkin, mengekstraksi nilai maksimum saat digunakan, kemudian memulihkan dan meregenerasi produk maupun material pada tingkat akhir.
Ini merupakan pemanfaatan sumber daya, di mana sumber bahan baku dari produk berasal dari bahan yang didaur ulang. Melalui pemanfaatan daur ulang ini maka sampah, emisi, dan energi yang terbuang dapat diminimalisasi. "Namun, data yang lebih kuat untuk 2020 berarti ekonomi lebih dekat ke level pra-pandemi di kuartal III-2021," lanjutnya.
Morgan juga mencatat bahwa rumah tangga menyimpan lebih sedikit uang tunai ketika ekonomi dibuka kembali, tetapi tabungan masih meningkat pada tingkat sebelum pandemi.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: AFP