Jakarta, Beritasatu.com - Implementasi prinsip environmental, social, and governance (ESG) khususnya dalam bidang lingkungan yang dilakukan PT Pertamina (Persero) membuahkan hasil.
Pada Senin (27/12/2021), Pertamina berhasil memborong 23 penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan (Proper) Emas 2021 yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Jumlah ini naik tajam dibandingkan tahun 2020 di mana Pertamina meraih 16 Proper Emas.
Semua sektor bisnis Pertamina mulai dari hulu (upstream), pengolahan (midstream), dan hilir (downstream) meraih penghargaan Proper.
Di sektor hulu, Proper Emas diraih PT Pertamina EP Asset 3 Field Subang, Asset 5 Field Sangasanga, Field 5 Tarakan, JOB Pertamina – Medco E&P Tomori, PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang, PT Pertamina Hulu Energi Jambi Merang, PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur, PT Pertamina Hulu Mahakam Lapangan BSP dan South Processing Unit. Total ada 9 Proper Emas yang disabet di sektor hulu.
Di sektor pengolahan, Pertamina meraih dua Proper Emas lewat RUU II Kilang Sei Pakning dan RU VII Kilang Kasim Sorong.
Di sektor hilir, Pertamina menyabet penghargaan terbanyak dengan 12 Proper Emas.
Ke-12 Proper Emas ini diraih Fuel Terminal Cikampek, Fuel Terminal Bandung Group, Fuel Terminal Boyolali, Fuel Terminal Maros, Fuel Terminal Rewulu, Fuel Terminal Tuban, Integrated Terminal Semarang, Integrated Terminal Semarang Surabaya, DPPU Ngurah Rai Bali, DPPU Sepinggan Balikpapan dan DPPU Hasanuddin Makassar dan PT Badak LNG.
Penyerahan penghargaan Proper dihadiri dan disaksikan Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin dan Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar. Penghargaan diterima langsung oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati pada acara Anugerah Lingkungan Proper yang berlangsung di Jakarta pada Senin (27/12/2021).
Menurut Nicke, Proper sejalan dengan komitmen Pertamina untuk mengimplementasikan ESG secara terintegrasi dari hulu ke hilir untuk mendukung bisnis yang berkelanjutan.
“Pertamina akan terus konsisten menjalankan aspek ESG ke dalam strategi bisnis perusahaan dengan terus memperhatikan kinerja Proper sesuai dengan aturan yang ditetapkan KLHK,” ungkap Nicke.
Nicke menjelaskan, Pertamina telah berhasil meningkatkan ESG Risk Rating sebesar 28,1 dan dinilai berada pada risiko Medium. Dengan posisi ini, Pertamina menempati posisi 15 dari 252 perusahaan di industri Oil & Gas dan posisi 8 di sub industri integrated Oil & Gas.
BUMN migas ini juga telah menetapkan 10 fokus keberlanjutan yang menjadi panduan pelaksanaan ESG ke depan, serta membentuk Komite Keberlanjutan untuk memastikan aspek ESG terimplementasi dengan baik.
Pertamina juga telah meluncurkan kebijakan-kebijakan ESG. Di antaranya Sustainability Policy, Human Right Policy, Respective Workplace Policy.
Pertamina, lanjut Nicke, juga berkomitmen mengurangi emisi karbon sebagai dampak dari produksi dan konsumsi energi, serta melindungi ekosistem dan keanekaragaman hayati di setiap wilayah operasinya.
Pertamina juga telah berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 27 persen. Pihaknya juga telah menetapkan target penurunan GRK menjadi 30 persen pada 2030.
Selama empat tahun terakhir, raihan Proper Pertamina terus meningkat.
Pertamina meraih 11 dari 19 Proper Emas di tahun 2017. Kemudian naik jadi 14 dari 20 Proper Emas pada tahun 2018. Lalu 13 dari 26 Proper Emas di tahun 2019. Di tahun 2020, Pertamina meraih 16 dari 32 Proper Emas. Tahun ini, Pertamina menyabet 23 dari 47 Proper Emas.
“Peningkatan Proper Emas yang diraih Pertamina menunjukkan keunggulan kinerja Pertamina sebagai perusahaan energi kelas dunia yang senantiasa mengedepankan operasional bisnis yang ramah lingkungan,” tandas Nicke.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini