Akuisisi Fitmee, Strategi Ralali Genjot Industri Pengolahan Porang
Jakarta, Beritasatu.com - Melihat adanya peluang babak baru dalam industri porang, Ralali melakukan ekspansi bisnis dengan mengakuisisi brand Fitmee, produk mi instan pertama di Indonesia yang menggunakan umbi porang sebagai bahan dasar yang diolah menjadi mi shirataki, sehingga bebas kolesterol, rendah gula, dan tinggi akan serat.
Porang merupakan tanaman yang berpotensial untuk dikembangkan dalam industri. Pasalnya, tanaman tersebut dapat diolah menjadi berbagai produk serta mudah ditanam di berbagai jenis lahan. Umumnya dikenal di Jepang, shirataki yang digunakan Fitmee merupakan hasil produk petani lokal di Jawa Timur.
"Selaras dengan fokus utama dari Ralali dalam empowerment UMKM Indonesia, akuisisi ini bertujuan untuk mendukung hasil produk petani lokal agar lebih dikenal luas hingga memasuki pasar digital," ujra CEO dan Founder Ralali, Joseph Aditya dalam keterangan tertulis, Kamis (30/12/2021).
Joseph mengatakan, melihat ekspor porang sangat diminati oleh Jepang, Tiongkok, Taiwan, dan Korea, kini waktunya menggenjot budidaya porang di Indonesia. "Harapan ke depannya, dengan akuisisi Fitmee ini, Ralali dapat membantu pergerakkan roda perekonomian Indonesia lewat sektor industri pengolahan porang melalui fasilitas teknologi digital,” jelasnya.
Berdiri sejak 2018 lalu, Fitmee diciptakan untuk penuhi kebutuhan gaya hidup sehat yang terus berkembang di Indonesia dan Asia Tenggara, khususnya dalam menghadapi era pandemi Covid-19. Mi instan ini dapat dijadikan sebagai pengganti makanan sehari-hari sebagai pilihan mi instan yang sehat.
Sumber: Investor Daily
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Bagikan